Pelintas di Simeulue Keluhkan Tumpahan Material Muatan Truck dan Lubang Jalan‎

Seorang bocah, manfaatkan air yang tergenang di lubang badan jalan umum lintasan truck berm‎uatan timbunan. Senin (3/1). Ahmadi - Harian Rakyat Aceh.  ‎

HARIANRAKYATACEH.COM ‎- Tumpahan material muatan kenderaan berat dan juga merusak badan jalan umum di Kabupaten Simeulue, sehingga dinilai  menjadi faktor ancaman yang membahayakan kesehatan dan keselamatan yang dikeluhkan para pelintas‎.

 

Tumpahan material muatan itu diduga, berasal dari angkutan jenis truck yang melintasi jalan umum bermuatan material jenis tanah dan kerikil, sehingga bila sedang musim cuaca panas menghasilkan debu, dan saat musim hujan menyebabkan licin permukaan badan jalan.‎

 

Selain berserakannya material tanah dan kerikil dari angkutan truck bermuatan material tanah dan kerikil itu untuk kepentingan pesanan konsumen itu, juga kerusakan pada permukaan badan ruas jalan, menjadi salah satu faktor yang membahayakan keselamatan pelintas pengguna jalan umum.

 

Hal itu dijelaskan, Irwansyah (33) warga Kecamatan Teupah Selatan, yang setiap harinya melintasi ruas jalan umum ‎yang menghubungkan ke Kecamatan Simeulue Timur, kepada harianrakyataceh.com, Senin (3/1).

 

“Banyak material timbunan yang jatuh dan berserakan ke jalan dari atas truk pengangkut, setiap hari saya melintasi ruas jalan kawasan jalan umum itu, saat cuaca kemarau ‎banyak debu sangat membahayakan kesehatan dan saat musim hujan jalannya sangat licin dan rusak, sangat membahayakan keselamatan kita yang melewatinya”, katanya.

Irwansyah menjelaskan, jalan umum yang dilintasinya setiap hari itu, merupakan daerah kawasan pegunungan, sehingga tumpahan material timbunan jenis tanah, saat sedang musim hujan permukaan badan jalan menjadi sangat licin, harus ekstra hati-hati disebabkan bila lengah akan tergelincir jatuh ke jurang.

 

Irwansyah menambahkan dan mengaku menyaksikan, banyak truck yang sedang bermuatan material timbunan dan melintasi kawasan jalan umum, tidak menutup permukaan bak ‎truck, sehingga material muatan jenis tanah dan kerikil jatuh ke badan jalan umum.‎

“Ada truck yang bermuatan timbunan itu dan melaju di jalan umum tidak menutup bak nya, sehingga muatan tanah dan pasir atau krikil banyak jatuh ke jalan. Sebaiknya pihak terkait perlu harus melakukan penertiban, jangan nanti setelah ada korban baru ada tanggapan, ini kesannya pembiaran sehingga membahayakan kesehatan dan keselamatan pelintas”, imbuhnya.

 

Disebutkan, tumpahan material timbunan diatas permukaan badan ruas jalan itu, terjadi di sejumlah titik lokasi akses jalur utama dilintasi warga, yang menghasilkan debu yang terhirup pelintas dan saat musim kemarau dan licin saat musim penghujan.

“Bila seseorang menghirup langsung debu, ‎‎itu tergantung sensitivitas sel mast yang akan mengaktivasi histamin keluar sebagai penyebab batuk dan pilek dan ‎ada yang kurang dari 24 jam. Juga ada type delay lebih dari 72 jam‎, baru ada gejala batuk dan pilek”, kata dr Farhan Dirut RSUD Simeulue, harianrakyataceh.com, Senin (3/1). (ahi).