Seniman Nandong Simeulue Dua Malam Tampil di Resepsi Pernikahan Putri Bupati Erli Hasyim 

Seniman Nandong berusia tua, dengan alat musik jenis gendang sedang melantunkan syair kesenian Nandong Simeulue. Sabtu (8/1). Ahmadi - harianrakyataceh.com. 

HARIANRAKYATACEH.COM  – Resepsi pelaksanaan pernikahan Miftahul Jannah Erhasy putri pertama‎ Bupati Erli Hasyim dihelat secara apik dengan mengedepankan ragam adat istiadat dan ragam kesenian ‎lokal yang bernuansa islami.‎

Kesenian Nandong, salah satu kesenian lokal yang semakin tidak digemari oleh generasi muda, ‎sehingga kesenian yang bermuatan syair-syair pesan dan nasehat kebaikan itu di tampilkan selama dua malam, Sabtu – Minggu (8-9/1), yang digelar di halaman pendopo Bupati Simeulue.

Seniman nandong dengan rata-rata berusia 40 tahun lebih merupakan utusan dari 10 Kecamatan dalam Kabupaten Simeulue itu, terlihat duduk melingkar dan menggunakan perlatan musik jenis gendang dan berdendang pantun yang saling bersahutan.

Seniman nandong, dengan spesifikasi suara tanpa serak yang diatur dan mengalun mulai dari nada rendah hingga nada tinggi‎, biasanya semakin larut malam hingga menjelang pagi, nada dan irama nada semakin tinggi, juga tingkat kesulitan mengolah nada suara semakin rumit.

Pantun yang di lantukan para seniman nandong, ‎berbahasa melayu juga berbahasa lokal, sehingga bila disimak, diresapi dan diartikan oleh pendengar, maka banyak pesan, nasehat untuk kehidupan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

“Sebenarnya kesenian nandong ini banyak pesan dan nasehat spritual agama islam untuk kita semua, baik itu masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Namun sayang kesenian lokal kita ini semakin tidak diminati oleh generasi muda kita”, kata Jawaruddin (59), seniman nandong asal desa Sebbe, kepada harianrakyataceh.com, Sabtu (8/1).

Masih menurut Jawaruddin, tampilnya kesenian nandong dalam acara sakral itu, bisa menjadi salah satu kebangkitan dan gairah bagi generasi muda Kabupaten Simeulue, untuk memelihara, menjaga serta tidak lagi dianggap sebagai kesenian orang jaman, atau kesenian telah ketinggalan zaman.

“Kesenian nandong ini, hanya didominasi dari kita yang telah berusia tua, kita berharap dengan tampilnya kesenian di acara sakral ini bisa menarik minat generasi muda. Kesenian nandong ini biasanya ditampilkan saat acara resmi dalam desa, kecamatan hingga Kabupaten, termasuk dua malam ini acara pernikahan putri pak Bupati Simeulue”, imbuhnya.

Dia mencontohkan salah satu bait syair nandong dalam bahasa Simeulue (bahasa Simolol) yang menyiratkan pesan kepada anak “Ulimo-ulimo anak oi tenek itok. Ang o alefo mutaren ami” artinya kujaga dan kusayang-sayang anakku sejak masa kecil, setelah besar kami ditinggalkan”.‎

‎‎Miftahul Jannah Erhasy‎ (25) merupakan anak pertama dari tiga bersaudara anak kandung Erli Hasyim, dan ‎menikah dengan Hajarul Aswad (27) asal Kecamatan Simeulue Tengah, juga  merupakan putra pertama dari tiga bersaudara anak Muhammad Saidi, dan calon menantu Bupati Simeulue itu juga berprofesi sebagai dokter.‎

‎Resepsi perhelatan pernikahan pasangan dokter itu, akan dihadiri dan disaksikan sejumlah tamu undangan Kepala Daerah, pejabat teras, pengurus partai politik, OKP, pejabat instansi vertikal maupun pejabat lainnya yang ada di Provinsi Aceh, maupun dari tamu undangan dari luar Provinsi. (ahi).