TRK Dorong Pimpinan DPRA Bentuk Tim Evaluasi RPJMA

HARIANRAKYATACEH.COM I BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan (TRK) mengajak semua pihak seperti LSM, mahasiswa dan pemuda untuk mendorong pimpinan DPRA untuk membentuk tim evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2017-2022.

Dengan begitu, kata politisi partai Golkar tersebut, maka dapat diketahui apakah kepemimpinan Pemerintah Aceh selama lima tahun berhasil atau tidak.

“Saya nanti ikut mendorong juga. Jadi bersama-sama kita. Tujuannya untuk melihat kinerja lima tahun gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih, hasil Pemilu selama lima tahun. kita lihat berapa persen berjalan tahun pertama dan sampai tahun terakhir, “kata Raja Keumangan dalam diskusi Haba Keude Kupi dengan tema “Refleksi Pemerintahan Aceh 2021” Jumat kemarin.

Diakui Raja Keumangan, secara pribadi ia menilai lembaga DPRA selama ini belum bekerja sesuai dengan harapan rakyat. Sehingga perlu berbagai pihak lainnya untuk melakukan pengawasan dan mengawal jalannya pemerintahan. Salah satunya dengan mendorong evaluasi RPJMA.

Sementara itu, pengamat ekonomi yang juga akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala, Dr. Amri, SE.MSi menyarankan Pemerintah Aceh untuk membangkitkan kembali ekonomi Aceh minimal dengan tiga konsep utama. Ketiga sektor ini ialah adalah pertanian, peternakan, sektor perkebunan, dan sektor perikanan dan kelautan.

Untuk membangkitkan ketiga sektor ini, lanjut Dr. Amri, Pemerintah Aceh dan kabupaten dan kota harus menjadikan ketiga konsep ini sebagai produk unggulan dasar dan disesuaikan dengan potensi daerahnya masing-masing dan ketiga konsep ini idealnya harus di qanunkan.

Selanjutnya, kata Dr Amri, untuk pelaksanaannya, Pemerintah Aceh dan kabupaten/ kota dapat memberdayakan Sumber Daya Manusia yang tersedia saat ini pada satuan kerja yang membidangi sektor tersebut yang selanjutnya memanfaatkan tenaga penyuluh yang professional untuk membantu masyarakat yang mempercepat jalannya ketiga konsep tersebut.

“Hasil ketiga sektor tersebut bisa diolah oleh UMKM kemudian dipasarkan kembali untuk kebutuhan di daerah, pasar nasional dan bahkan pasar internasional. Ini baru sebagai contoh kecil menghidupkan ekonomi masyarakat kecil di pedesaan. Masih banyak ratusan hasil produksi hasil pertanian, perikanan dan buah – buahan yang tersebar di 23 kabupaten/ kota,”ujarnya. (Mar)