BIREUEN (RA) – Pelaksanaan Haul Allahuyarham Abon Aziz Samalanga ke 33 tahun ini, Rabu (12/1) dilaksanakan di dayah atau pun di balai pengajian (bale beut) masing-masing. Hal itu karena pertimbangan kini masih dalam pandemi covid-19.
“Haul Abon Aziz tetap digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja difokuskan pada masing-masing dayah,” kata Tgk H Zahrul Mubaraq atau akrab disapa Abi Mudi, Wadir 1 Dayah MUDI MESRA Samalanga kepada Rakyat Aceh, Rabu (12/1) kemarin.
Kegiatannya berupa samadiah atau doa bersama dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Sementara tema yang diusung pada Haul ke 33 tahun ini, lanjut H Zahrul yaitu, “Membumikan Beuet Seumeubeut”.
“Tamu tersebut disesuaikan dengan kondisi saat ini, di mana alumni dayah MUDI untuk terus meningkatkan semangat beuet seumebeut dalam beragam segmen serta transpormasinya,” jelasnya.
Kemarin, Dayah MUDI MESRA Samalanga, tetap dijadikan sebagai pusat acara Haul Abon Aziz dengan beberapa agenda. Antara lain, samadiah dan doa bersama serta kenduri dengan para santri dan dewan guru. Sementara tamu luar, untuk kali ini tidak diundang. Jauh-jauh hari, Abi yang juga Mudir Ma’had Aly sudah menginformasikan atau memberi tahu kepada warga sekitar terutama alumni MUDi untuk berdoa. Dan pada pelaksanaannya tampak begitu khitmat atau kusyu’.
Sekilas sejarah agar generasi penerus mengetahui tentang almarhum Abon Aziz atau Abi MUDI dapat dijelaskan disini, Abon Aziz yag juga kekeknya adalah salah seorang ulama kharismatik Aceh. Namalengkap beliau yaitu, Tgk H Abdul Aziz bin M Saleh. Almarhum lebih dikenal dengan panggilan Abon Aziz Samalanga dan lahir di Desa Kandang Kecamatan Samalanga pada tahun 1930 atau 1351 M.
Abon diasuh dan dibesarkan di Jeunib dan ayahnya pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) setempat juga pendiri Dayah Darul Atiq Jeunib. Sehingga sejak kecil Abon memang sudah belajar ilmu agama did ayah tersebut. Abon menikah atau berkeluarga dengan seorang gadis Gampong Mideuen Jok yang juga tempat Dayah MUDI MESRA sekarang. Abon Aziz dikarunia empat orang anak.
Yaitu Hj Suwaibah (sudah almarhum), Hj Shalihah (ibunda H Zahrul), Tgk H Athailah (juga sudah almarhum) dan Hj Masyitah. Abon Aziz masuk SR (Seolah Rakyat) tahun 1937 hingga tamat kels VII waktu itu. Tahun 1944 selama dua tahun belajar pada ayahnya, sementara tahun 1946 masuk Dayah MUDI Samalanga dua tahun. Tahun 1948 masuk ke Dayah Tengku Tanjongan Matangkuli-Aceh Utara.
Berikutnya tahun 1950 beliau kembali lagi ke Dayah MUDI MESRA Samalanga sebagai guru hingga wafat tahun 1989. Selanjutnya Dayah MUDI dipimpin H Zahrul Mubaraq atau lebih akrab disapa Abu MUDI. Tgk Helmi Abubakar, salah seorang pengajar pada Dayah MUDI kepada Rakyat Aceh menyebutkan, sungguh pun masih dalam suasana pandemi, namun kegiatan Haul ke 33 tahun ini khitmad. (age/rus)