MEULABOH (RA) – Bupati Aceh Barat H Ramli MS, resmikan pengoperasian Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) di Gunong Mata Ie, Desa Tumpok Ladang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Senin (17/1).
Peresmian TPA baru ini merupakan upaya Pemkab Aceh Barat dalam mengatasi persoalan sampah serta menjaga kelestarian lingkungan di Bumi Teuku Umar ini. Ramli MS, mengapresiasi kerja keras semua pihak hingga TPA ini berhasil dibangun dan secara resmi telah bisa dioperasikan untuk pengelolaan sampah.
“TPA ini merupakan buah perjuangan kita bersama, untuk itu mari kita jaga dan pergunakan dengan bijak agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah,” katanya.
Menurutnya, kehadiran TPA tersebut, menjadi langkah awal dalam mewujudkan tata kelola sampah yang baik guna menjaga kelestarian lingkungan di daerah ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, perlu didukung dengan sistem manajemen profesional serta teknologi pengolahan yang modern sehingga outputnya dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Teruslah berinovasi agar pengelolaan sampah ini bisa menjadi benefit bagi daerah dan ekonomi masyarakat,” ujar Ramli MS
Disamping itu, ia juga meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan tingkat kecamatan dan gampong, agar dapat memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk menggalakkan hidup bersih dan sehat, khususnya dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah sejenis lainnya.
“Semoga pembangunan dan pengoperasian TPA di Kabupaten Aceh Barat ini bisa menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lainnya khususnya di wilayah Barat selatan Provinsi Aceh,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Aceh diwakili oleh Kasi Satker Pelaksanaan, Teuku Dafis Hamit ST MT menuturkan, pembangunan TPA di Kabupaten Aceh Barat yang menggunakan sistem sanitary landfill tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.
Hal tersebut, sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman wilayah Aceh, yakni pencapaian universal acces 100 0 100 yaitu 100 persen penyediaan air minum di Indonesia 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen penyediaan akses sanitasi.
Ia menambahkan TPA ini dapat menampung volume sampah dengan kapasitas 80,90 m3/hari dengan melayani sebanyak 14.275 KK dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Johan Pahlawan, Samatiga, kaway XVI dan Meureubo.
Ia berharap TPA tersebut bisa berfungsi dengan optimal dalam menangani permasalahan sampah di Kabupaten Aceh Barat serta memberikan infrastruktur sanitasi yang baik dan menjadi contoh untuk kabupaten lainnya.
Untuk itu, kata dia, perlu dibentuk badan pengelola setingkat UPTD agar bisa dikelola dengan maksimal sesuai dengan SOP dan juga mengoptimalkan serta menambah sel sampah dengan dana daerah atau dana DAK maupun dana provinsi. (den/bai)