HARIANRAKYATACEH.COM – Komisi V DPRA menemukan sejumlah stok pangan yang mulai menipis di gudang penyimpanan barang milik Dinas Sosial Aceh. Hal
tersebut diketahui saat komisi V DPRA melakukan sidak di sejumlah gudang milik dinsos Aceh yang berlokasi di daerah Labuy,kabupaten Aceh Besar, Selasa (18/1).
Turut hadir dalam sidak itu diantaranya Ketua Komisi V DPRA, M. Rizal Falevi Kirani (PNA), dan empat Anggota Komisi V, Tarmizi (Partai Aceh), Muslim Syamsudin (Partai SIRA), Sofyan Puteh (PAN), dan Fakhrurrazi H. Cut (PPP). Mereka disambut langsung Sekretaris Dinsos Aceh, Devi Riansyah dan kasi penanganan bencana alam, Yayan Rahmat.
Ketua Komisi V DPRA, M. Rizal Falevi Kirani mengingatkan, agar dinas Sosial Aceh bergerak cepat dengan menambah stok pangan untuk keperluan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Menurut Fahlevi, saat ini Aceh belum terbebas dari yang namanya bencana. Sehingga dibutuhkan kepekaan dari pemerintah untuk menyiapakan segala keperluan sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi bencana kedepan.
“Ini menjadi cacatan penting, karena bencana alam bisa terjadi kapan saja. Tapi Kita melihat stok pangan sudah sangat sedikit dan harus dirancang lebih awal, karena kita tahu bersama bahwa Aceh rawan bencana,” jelasnya.
Dikatakan Fahlevi, setiap masa panik, masyarakat selalu menanti agar bantuan dapat tersalurkan dengan cepat, seperti musibah baru-baru ini yang terjadi di beberapa kabupaten di Aceh.
“Ini menjadi catatan kita nantinya di saat penyusunan anggaran pada dinas sosial. Kemudian menyangkut kebutuhan pangan ini wajib didahulukan daripada kebutuhan tetek bengek lainnya,”ujar Fahlevi.
Sementara itu, kasi penanganan bencana alam Dinsos Aceh, Yayan Rahmat menjelaskan, saat ini sudah banyak stok pangan yang disalurkan ke kabupaten/kota, saat masa panik akibat banjir. Yayan menerangkan, Saat ini yang tersedia di gudang penyimpanan hanya mie instan, biskuit dan minyak goreng.
“Saat terjadi musibah banjir kemarin, kita sama-sama dengan kementerian sosial sudah mendistribusikan sandang maupun pangan ke empat kabupaten yang terdampak banjir,” jelasnya.
Selain itu, sebut Yayan, dinsos Aceh berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah dan kementerian untuk tahun 2022, agar mengeksekusi kegiatan lebih cepat lagi.
“Jadi kalau beras reguler yang ada di bulog, stoknya mencapai lima ton untuk kabupaten/kota. Sedangkan untuk provinsi mencapai 10 ton pertahun,”jelasnya.(mar)