KUALA SIMPANG (RA) – Guru tingkat Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Aceh Tamiang dituntut harus mampu membuat publikasi buku. Saat ini mereka tengah mengikuti program pelatihan selama sebulan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Tamiang, Abdul Muthalib melalui Kabid PAUD dan PNF, Sutiyah, Minggu (23/1) membenarkan, saat ini ada ratusan guru TK mengikuti pelatihan bertema “Sagu-Saku” (satu guru satu buku).
Tujuannya, kata Sutiyah untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan program mandiri jalur sertifikasi dan meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
“Pelatihan yang diikuti tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan(PKB), Kebijakan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK),Pendidikan Abad Ke 21 dan Pembelajaran Dengan Paradigma Baru,” jelas Sutiyah.
Menurut Sutiyah jumlah peserta penulisan Sagu-Saku sebanyak 144 orang terdiri dari kepala sekolah, guru, penilik dan pengawas pendidikan PAUD se Aceh Tamiang. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Aceh Tamiang bekerja sama dengan Media Guru selama dua hari Rabu-Kamis (19-20/1).
Sebelumnya mereka telah dibekali materi penulisan buku baik secara virtual maupun tatap muka dengan tiga orang narasumber yakni, Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Aceh, As’ari M. Yahya hadir secara virtual, kemudian Instruktur Nasional Media Guru, Wiwik Puspitasari dan Ketua Umum PPPSU, Nuraeni hadir secara tatap muka.
“Penulisan buku meliputi lima hal yaitu; karya tulis ilmiah, teknologi tepat guna, karya seni, pembuatan alat peraga dan pengembangan kurikulum,” ungkap Sutiyah.
Selanjutnya, tambah Sutiyah dua narasumber penulisan buku yakni Wiwik Puspitasari dan Nuraeni yang tadinya didatangkan secara tatap muka akan membimbing para peserta secara virtual selama satu bulan sampai tahap penyusunan penulisan buku.
“Dalam satu bulan itu setiap peserta harus menghasilkan satu buku,” pungkas Sutiyah. (ddh/rus).