MEUREUDU (RA) – Proyek pembangunan drainase senilai Rp 1,2 miliar di Dusun Blang Usi, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, bukan membawa mamfaat, tapi malah membawa petaka bagi warga.
Pasalnya, proyek tersebut menyebabkan banjir yang selama 22 tahun tidak pernah terjadi.
“22 tahun saya menetap disini, rumah kami belum pernah kebanjiran. Kalaupun banjir, tapi airnya tidak sampai masuk ke dalam rumah,” ungkap Jailani, warga setempat, Senin (23/1).
Ia mengaku sangat kecewa dengan pembangunan drainase atau saluran pembuang yang dibangun oleh Pemerintah di dusun tersebut. Sebab sebelum drainase itu dibangun, air banjir tak pernah masuk ke rumah warga sekalipun. Namun, setelah kehadiran proyek tersebut, malah air banjir masuk ke rumah warga.
“Saluran pembuang ini bencana bagi kami, setelah saluran ini selesai dibangun, selama Januari 2022, kami sudah dua kali merasakan banjir. Air luapan dari saluran ini ke rumah kami, ditambah lagi dengan air yang turun dari bukit, sehingga rumah kami tergenang air, sementara air di rumah kami ini tidak bisa mengalir, karena salurannya sudah tinggi,” tuturnya Jailani kesal.
Menurutnya, pembangunan saluran pembuang tersebut salah perencanaan, sehingga menjadi bencana bagi keluarganya dan beberapa masyarakat lainnya di dusun tersebut.
Bahkan ditegaskan, apabila rumahnya kembali terendam banjir akibat luapan air dari saluran pembuang itu, ia berjanji akan membongkar saluran di depan rumahnya itu.
“Tidak penting itu kering, sedangkan rumah kami karam. Kalau rumah kami banjir lagi, saya akan membobgkar saluran ini,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Muhammad Hasballah, warga dusun lain di gampong yang sama. Kata dia, sebelum-sebelumnya, di dusun tersebut sudah menjadi langganan banjir, tetapi tidak separah setelah kehadiran saluran pembuang itu.
“Sebelumnya juga ada banjir, tapi tidak separah ini,” terang Hasballah dengan nada sesal.
Selain mendatangkan bencana bagi masyarakat Dusun Blang Usi, lanjut Hasballah, kualitas ketahanan proyek tersebut juga perlu dipertanyakan. Karena waktu dikerjakan pondasu tidak di gali.
“Tapi saya tidak ada wewenang untuk mengatakannya kemarin,” beber Hasballah, yang proyek tersebut tepat di depan rumahnya,” ungkapnya.
LPSE Provinsi Aceh, pembangunan drainase pemukiman Nanggroe, Kabupaten Pidie Jaya di bawah satuan kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Aceh itu dikerjakan oleh Cv Madya Raya Group yang beralamat di Dusun Blang Pase Kota Sigli, Kabupaten Pidie. Pagu proyek tersebut, Rp 1.274.000.000. (san/rus).