HARIANRAKYATACEH.COM – Masih banyak lembaga pendidikan agama Islam kekurangan fasilitas. Hal itu terungkap saat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nora Idah Nita mengunjungi beberapa Dayah dan Pondok Pesantren di Kabupaten Aceh Tamiang.
Politisi Demokrat ini menemukan banyak kondisi Dayah kekurangan sarana dan prasarana. Bahkan fasilitas yang ada saat ini di Dayah maupun Ponpes tidak layak untuk ditempati.
“Banyak Dayah yang memang perlu perhatian dari kita semua terutama sarana dan prasarana masih kurang layak. Dari itu Insya Allah tahun depan (2023) kita akan membantu program sarana dan prasarana sebagai penunjang peningkatan pelayanan pendidikan keagamaan di Tamiang,” kata Nora Idah Nita saat turun reses meninjau Dayah Tahfizh Quran Syuhada, Kampung Bundar, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis (27/1/2022).
Kedatangan Nora disambut Ketua Yayasan, Kepala Dayah Tahfizh Qur’an Syuhada, para guru dan santri yang mondok, sekaligus melihat sarana prasarana dan pelaksanaan pendidikan di Dayah tersebut. Saat ini Dayah Tahfizh Qur’an yang terletak di Dusun Bahagia, Kampung Bundar ini masih kekurangan ruang kegiatan belajar (RKB) dan kamar asrama khusus untuk menginap santri putri.
“Karena banyak anak-anak santriwati yang mau mondok tetapi terpaksa ditolak pihak Dayah karena kekurangan gedung tempat pemondokan,” ujar Nora.
Ketua Yayasan Suudul Al Quran Dayah Tahfizh Quran Syuhada, Tarmihim mengatakan, saat ini gedung Dayah terbatas, dibutuhkan sekitar 10 RKB lagi untuk bisa menampung santriwati baru.
“Kita minta bantuan RKB yang banyak kali kekurangan sama Bu Nora Idah Nita. Saat ini yang belajar baru ada 40 santriwati, karena enggak ada gedung,” sebut Tarmihim.
Tarmihim menjelaskan, Dayah Tahfizh Quran (STQ) Syuhada Kampung Bundar berdiri sejak 2015. Sekarang ini Dayah yang berlokasi di pusat pemerintahan Aceh Tamiang ini memiliki dua asrama santri putra dan putri. Gedung santri laki-laki tepat di belakang Masjid Syuhada, sedangkan rintisan gedung santri putri di Dusun Bahagia.
“Kalau lahan sudah ada kami beli kemarin itu. Tadi Bu Nora akan mengupayakan pembangunan RKB untuk realisasi tahun depan. Kami butuh 10 RKB untuk putri kalau dapat,” tutur Tarmihim.
Selain di Dayah Tahfizh Quran Syuhada, sore harinya masih dalam masa reses kembali ke Dapil, Nora Idah Nita juga mengunjungi Ponpes Al Hidayah Kampung Sidodadi, Kejuruan Muda dan Pesantren Sabilul Ulum, Kecamatan Manyak Payed. Kondisi di dua Pondok Pesantren tersebut juga sama, masih kekurangan fasilitas gedung untuk menampung para santri. (ddh)