Puluhan Demonstran Pertanyakan Kesehatan Bupati Sarkawi

Para demonstrasi gelar orasi di depan Gedung DPRK Bener Meriah Jumat (28/1).MASHURI | RAKYAT ACEH

REDELONG (RA) – Pertanyakan kesehatan Bupati Bener Meriah yang kembali bertugas setelah cuti sakit, pulahan warga gelar aksi demo ke gedung DPRK Bener Meriah Jumat (28/1)

Dalam orasinya perwakilan salah seorang aksi Nasri Gayo,ST menyampaikan, kondisi Bupati Sarkawi belum begitu pilih namun dipaksakan kembali menjabat sebagai bupati Bener Meriah.

Ia juga mengaku bangga atas kembalinya bertugas Sarkawi menjadi bupati setelah lebih kurang delapan bulan menjalani cuti izin berobat. “Kami sangat bangga di akhir jabatannya ternyata masih bisa dua sejoli berpasangan dan akur untuk memimpin Bener Meriah dan kita berharap hal ini masih berlanjut hingga bulan juli 2022 nanti” harapnya.

Namun menurutnya ada persoalan besar terkait aktifnya kembali bertugas Bupati Bener Meriah termasuk tidak adanya moral dan etika dalam pemerintahan.

“Seharusnya sebelum memulai aktivitas bupati harus melayangkan surat secara administrasi kepada gubernur dan jika dalam waktu 7 hari tidak ada balasan barulah secara otomatis ia aktif “ ujarnya.

Sebaliknya katanya Sarkawi terlebih dahulu masuk bertugas dan mengadakan rapat dengan SKP dan membuat surat masuk bertugas. “Kami menilai ini terlalu dipaksakan dan kenapa para anggota Dewan ada apa?,” tanya Nasri.

Sementara itu Ketua DPRK Bener Meriah Mhd Saleh dalam kesempatan itu menyampaikan baru menerima surat yang tembusan yang dilayangkan ke Gubernur Aceh lima hari lalu. “Kami juga tidak pernah menerima surat dari doktor terkait kondisi kesehatan bupati Bener Meriah,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku sudah mengadakan rapat Banmus dan akan segera melaksanakan rapat pada Hari senin (31/1) nanti. “Ssetelah rapat itu nanti barulah kita bias menyimpulkan apakah Abuya Sarkawi bisa bertugas atau belum” ujarnya.

Dalam kesempatan itu para demonstran juga sempat menolak untuk menunggu hasil rapat yang akan dilaksanakan pada Senin mendatang dan meminta Abuya Sarkawi untuk dihadirkan ke ruang sidang.

Diskusi dewan yang berlangsung alot tersebut juga dicecar berbagai pertanyaan dan sempat ditunda pada saat pelaksanaan salat jumat hingga akhirnya para pengunjuk rasa memberi waktu hingga Senin (31/01) mendatang untuk sidang rapat paripurna kepantasan Abuya Sarkawi pimpin kembali Bener Meriah.

Demonstran juga menuntut agar Bupati Sarkawi tidak lagi menduduki kursi kepemimpinannya karena alasan kesehatan yang tidak kemungkinan ia untuk menjabat kembali.

Sementara pendemo juga meminta DPRK Bener Meriah untuk menghadirkan Direktur RSU Muyang Kute Bener Meriah dr Sri Tabahati selaku dokter ahli bupati untuk membacakan dan menjelaskan resume atau rekam medik Sarkawi saat ini.

Dari dari surat yang dibacakan dr Tabahati, diketahui Bupati Sarkawi memiliki gangguan gerak pada bagian tubuh sebelah kanan dan menurut para demonstran itu berbenturan dengan aturan. (uri)