Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

UTAMA · 9 Feb 2022 15:30 WIB ·

Gajah Liar Dievakuasi ke CRU Peusangan


 Proses evakuasi gajah liar di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (5/2). ANTARA Perbesar

Proses evakuasi gajah liar di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (5/2). ANTARA

REDELONG (RA) – Dua gajah liar di kawasan Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, berhasil dievakuasi oleh Tim BKSDA.

Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah, Safriadi mengatakan, proses evakuasi telah berlangsung selama empat hari mulai Kamis (3/2) dengan metode penggiringan oleh gajah jinak. “BKSDA menurunkan dua gajah jinak, jadi setelah empat hari proses penggiringan tim sudah berhasil mengevakuasi dua gajah liar dan sekarang dibawa ke CRU Peusangan,” kata Safriadi, Senin (7/2).

Menurutnya, dua gajah liar tersebut sebelumnya sering berkeliaran di kawasan pemukiman warga di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo.

Aktifitas dua gajah liar tersebut di pemukiman warga, kata Safriadi, telah membuat warga resah. Kedua gajah tersebut bahkan kerap melintasi ruas jalan nasional Takengon-Bireuen hingga membuat kemacetan.

“Selama ini kebun dan tanaman palawija warga juga kerap dirusak, bahkan rumah warga juga sering rusak oleh gajah liar ini. Jadi Tim BKSDA memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap dua gajah liar ini, dibantu BPBD Bener Meriah dan TNI Polri,” tutur Safiradi.

Kini kedua gajah liar tersebut telah dibawa ke CRU Peusangan, masih di wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. “Diamankan di sana, nanti ada petugas BKSDA yang mengurus, apakah nanti dijinakkan atau bagaimana, mereka yang urus,” kata Safriadi.

Dia menjelaskan kedua satwa dilindungi tersebut diketahui mulai kembali memasuki wilayah pemukiman warga sejak terjadinya pencurian kawat kejut di wilayah itu.
Menurutnya kawat kejut sengaja dipasang untuk membatasi pergerakan gajah liar agar tidak memasuki pemukiman warga. “Kalau kawat kejutnya tidak dicuri gajah liar ini tidak akan masuk ke pemukiman warga. Panjangnya ada 100 meter, entah dicuri atau bagaimana, tapi itu sudah hilang. Makanya gajah liar ini bisa kembali memasuki pemukiman warga,” kata Safriadi. (ant/bai)

 

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Antisipasi Praktik Curang Penjualan BBM, Polisi Cek Sejumlah SPBU di Gayo Lues

28 March 2024 - 22:25 WIB

Dirlantas Polda Aceh bersama IMBI Bagikan Takjil dan Beras kepada Pengendara

28 March 2024 - 21:06 WIB

Modus Penipuan Catut Namanya Kembali Terjadi, Ini Klarifikasi dan Himbauan Haji Uma

28 March 2024 - 21:00 WIB

Ditlantas Polda Aceh dan IMBI Aceh Bagikan Sembako dan Takjil

28 March 2024 - 19:06 WIB

Kapolda Aceh Perintahkan Jajarannya untuk Tindak SPBU Nakal

28 March 2024 - 17:27 WIB

Kemenhub RI Diingatkan Soal UUPA Dibalik Rencana Pengurangan Bandara Internasional

28 March 2024 - 00:00 WIB

Trending di UTAMA