Sepuluh TK di Bireuen Terpilih Sebagai Sekolah Penggerak

Kabid Pembinaan Paud dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, Abdullah S Pd

BIREUEN (RA)- Sejumlah 10 Jenjang pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak – kanak (TK) di Kabupaten Bireuen terpilih sebagai sekolah penggerak.

Sekolah penggerak merupakan program unggulan untuk menggenjot mutu pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI melalui LPPM Aceh dan Balai Pengembangan Paud.

Hal ini disampaikan Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, Abdullah S Pd kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (9/2).

Ia menyebutkan, untuk tahun ini sejumlah 7 TK di Bireuen terpilih sebagai sekolah penggerak, yaitu TK Negeri Kasih Ibu, TK Putroe Ti Zalikha, TK Aneuk Dayah Mamplam, TK Ananda, TK IT Peusijuk Hati, TK Raudhatul Ilmi dan TK Hijratul Ula.

Sementara 3 TK lagi, sebutnya, sudah terpilih sebagai Sekolah Penggerak sejak tahun 2020, yaitu TK Zam Zam, TK Kartika Kota Juang dan TK Permata Bakti.

“Manfaat untuk sekolah yang dipilih mengikuti program Sekolah Penggerak yaitu, meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu tiga tahun ajaran, meningkatnya kompetensi kepada guru dan sekolah, percepatan digitalisasi sekolah, berkesempatan menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain, mempercepat pencapaian profil pelajar pancasila, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah, dan memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian bahan ajar bagi pembelajaran dengan paradigma baru,” ujar sapaan Pak Lah ini.

Saat disambangi media ini ke kantornya, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Al Muttaqin S Pd MPd mengapresiasi atas kinerja Kabid Pembinaan Paud dan PNF Dinas Pendidikan beserta staffnya, yang sudah berusaha dan bekerja maksimal, sehingga 10 TK terpilih sebagai Sekolah Penggerak.

“Ini prestasi Dinas Pendidikan dan bentuk dedikasi serta kerja nyata selama ini, sehingga 10 TK terpilih mengikuti program sekolah penggerak. Semoga kedepan, semakin banyak sekolah yang dapat berperan aktif memajukan pendidikan di Bireuen,” sebut Kadis muda ini.

Program guru penggerak, katanya, terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, yaitu pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah. (akh)