Crane di PPI Meureudu Hanya Mubazir

crane atau alat pengangkat beban berat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Pidie Jaya

MEUREUDU (RA) – Penempatan crane atau alat pengangkat beban berat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Pidie Jaya terkesan hanya mubazir. Fasilitas berharga yang kini hampir setengah tahun dipasang disana, sama sekali tidak dapat difungsikan.

Beberapa nelayan menjawab wartawan harian ini terpisah menyebutkan, alat tersebut tidak bisa difungsikan. Alasannya, peralatan itu tidak sanggup mengangkat ikan dalam fiber atau tong serta beragam beban berat lainnya. Untuk membongkar ikan dari bot ke daratan, mereka lebih condong secara manual (tenaga manusia). Yaitu dengan meletakkan balok lalu tong atau fiber didorong ke darat.

“Untuk menurunkan ikan dari bot lebih praktis dengan cara lama atau manual,” ketus seorang nelayan.

Karena tidak dapat difungsikan, sehingga crane yang sudah sekian bulan dipasang hanya onggokan saja di pinggiran tebing sungai menunggu lapuk disirami hujan dan lekang disinari matahari.

“Ini sedang dalam proses penyusunan operasioanl,” kata Kabid Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie Jaya, Yulizar SPI.

Yulizar, SPi, mengatakan, karena PPI Meureudu kini sudah di bawah kewenangan Dinas Perikanan Aceh, sehingga semua urusan tidak lagi menjadi tanggung jawab DKP Pijay. Manajemen operasinal, lanjut Yulizar, sedang disiapkan disana.

“Kami sedang menunggu personil atau petugas di PPI agar peralatan itu segera difungsikan,” kata Yulizar.

Sementara itu, Kadis DKP Pidie Jaya, Burhanuddin, SP membantah keras jika peralatan itu tidak dapat digunakan. Burhan mengaku, crane yang dipasang di PPI sudah pernah dilakukan ujicoba oleh Kabid Kelautan.

“Alat tersebut sudah pernah di tes oleh Kabid Kelautan dan ternyata dapat digunakan. Jadi tidak benar kalau disebut Kren yang ada di PPI itu mubazir,” ungkapnya. (age/rus)