
BIREUEN (RA) – Sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta kepada para ulama terdahulu, H Muzakkir Manaf alias Mualem, menziarahi makam Habib Abdurrahman Bin Alwi Al-Habsyie atau dikenal dengan sebutan Habib Bugak Al-Asyi, yang berlokasi di Desa Pante Peusangan Bugak, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Selasa (15/2) sore.
Disela-sela kunjungan, Mualem kepada Harian Rakyat Aceh mengaku, tujuannya ke Bireuen untuk mengunjungi ulama karismatik Aceh dan juga pimpinan Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam, Abu H Muhammad Amin yang dikenal dengan panggilan Abu Tumin Blang Bladeh. Setelah itu, sebutnya, ia menziarahi makam Habib Bugak.
“Jika ke Bireuen, kami tetap menyempatkan diri berkunjung ke rumah ulama dan menziarahi makam ulama terdahulu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, cikal bakal perjuangan Habib Bugak dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh. Sebagai bukti nyata, setiap tahunnya warga Aceh yang menunaikan haji akan diberikan uang pengganti sewa rumah dari pengelola Baitul Asyi, yakni sekitar Rp 4,5 juta per jamaah.
“Kawasan makam Habib Bugak sangat cocok untuk dibuat destinasi wisata religi, supaya masyarakat Aceh ketika naik haji dan pasca pulang dari tanah suci, bisa berziarah ke makam Habib dengan nyaman,” sebutnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab setempat, untuk peduli serta memikirkan pembangunan sarana dan prasarana menuju ke makam Habib Bugak. Mengingat, makam tersebut tidak hanya di kunjungi oleh masyarakat Aceh saja, melainkan oleh para pengunjung dari berbagai daerah bahkan dari negara lain.
Sementara Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar S Sos alias Ceulangiek yang turut mendampingi Mualem juga mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap perjuangan para ulama, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh bangsa Aceh saat ini.
“Kami berharap dukungan penuh dari Mualem yang notabenya masih punya nama di provinsi untuk pembangunan sarana dan prasarana menuju ke Makam Habib Bugak. Semoga perbaikan segera terealisasi, karena masyarakat sangat menginginkan kawasan makam Habib tertata rapi dan menjadi destinasi religi di Kabupaten Bireuen,” pungkas orang nomor satu di kantor Dewan Bireuen ini. (akh/icm)