DAAD German Sponsori Workshop Strategi Internasionalisasi Perguruan Tinggi

HARIANRAKYATACEH.COM – Workshop NMT (National Multiplication Trainings) yang mengangkat tema Internationalization Policies & Strategies to Support Emancipated Learning Educational Policy in Indonesia sukses dilaksanakan di Aceh, dan diprakarsai oleh German Academic Exchange Service (DAAD) dan the German Rectors’ Conference (HRK), serta mendapatkan dukungan pendanaan dari German Federal Ministry for Economic Development and Cooperation (BMZ).

NMT ini merupakan bagian dari program besar DIES (Dialogue on Innovation Higher Education Strategies) yang dikembangkan oleh German Academic Exchange Service (DAAD) dan The German Rectors’Conference (HRK), yang dikelola oleh University of Potsdam, Jerman. Pendanaan kegiatan berasal dari Kementerian Federal Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) yang diperuntukkan bagi alumni DIES Program di seluruh dunia.

Untuk tahun 2021/2022, terdapat sejumlah proposal yang telah didanai yang mana proposal tersebut berasal dari ASEAN, Afrika dan Amerika Latin. Sementara kusus untuk Indonesia, 2 proposal berhasil medapatkan pendanaan, salah satunya adalah proposal tim Universitas Syiah Kuala (USK) dan kolaborasinya.

Untuk kesempatan ini, USK bersama lima universitas lainnya yaitu Universitas Surabaya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Indonesia, dan Universitas Jenderal Soedirman sukses melaksanakan National Multiplication Trainings (NMT) Workshop I, yang dimulai sejak tanggal 16 hingga 18 Februari 2022. Kegiatan yang membahas strategi menuju internasionalisasi perguruan tinggi tersebut dibuka oleh Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Marwan di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, pada tanggal 16 Februari 2022.

Prof. Marwan dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya kegiatan ini. Mengingat hal ini sangat sejalan dengan upaya USK menuju World Class University. Selama ini USK juga telah banyak terlibat dalam berbagai kegiatan atau kerja sama skala internasional.

USK juga telah lama berpartisipasi aktif pada berbagai program Erasmus di bawah koordinasi Uni Eropa. Keberhasilan USK menjalankan program Erasmus tersebut, berhasil meningkatkan reputasi perguruan tinggi ini di jajaran perguruan tinggi Eropa.

Karena itulah, Prof. Marwan menilai kegiatan ini sangat penting bagi USK untuk menguatkan  institusinya sehingga bisa berperan lebih luas di tingkat global. Begitu pula dengan perguruan tinggi lainnya, karena kegiatan ini memberikan panduan bagaimana menciptakan dan mempeluas kerja sama internasional.

Pada kesempatan ini Prof. Marwan pun mengajak seluruh peserta untuk bergerak secara sinergis dan saling mendukung, terkait upaya internasionalisasi perguruan tinggi ini. Sebab hal tersebut, menurutnya, dapat  turut meningkatan reputasi dunia pendidikan Indonesia di kancah internasional.

“Ini adalah momentum yang baik bagi kita semua. Semoga hal ini bisa semakin menguatkan komunikasi kita, khususnya dalam upaya internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia,” ucapnya.

Ketua Office of International Affairs (OIA) USK  Dr. Muzailin Affan, M.Sc menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung penuh upaya pengembangan potensi perguruan tinggi. Adapun topik yang dibahas dalam kegiatan ini antara lain adalah, strategi dan implementasi program internasionalisasi perguruan tinggi, peningkatan kesadaran program internasionalisasi di tingkat universitas dan lainnya.

Peserta kegiatan ini berasal  dari 17 Universitas dan Institusi di Sumatera dan Kalimantan, yaitu Universitas Medan Area, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Dehasen Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Muhammadiyah Metro, STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Universitas Almuslim, STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya, Universitas Muhammmadyah Pontianak, IAIN Lhokseumawe, STKIP Muhammadyah Aceh Tengah, Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen, dan termasuk Universitas Syiah Kuala.

Rencananya, kegiatan serupa kembali dilaksanakan pada tanggal 12 – 14 Juli 2022. Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah praktisi nasional dan internasional terkemuka dalam bidang peningkatan kapasitas SDM yang berasala dari Jerman, Malaysia dan Indonesia, yaitu Dr. Birgit barden-Laufer, Assoc. Prof. Ariffin Bin Abu Hassan, Dr. Muzailin Affan M.Sc., Adi Prasetyo Tedjakusuma B.Bus M.Com, Dr. Arief Budiman, Ida Puspita S.S., M.A.Res, Erlyn Erawan, Psy.D., Mateus Yumarnamto, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Alfrida Hutapea, dan Dr. Condro Wibowo.

Oleh karena itu, Muzailin menilai, kegiatan ini merupakan kesempatan yang tepat bagi perguruan tinggi untuk membangun jejaring internasional, terutama kepada para ahli yang memiliki reputasi yang baik.

“Jadi saya pikir ini adalah kesempatan yang bagus bagi kita untuk belajar, dan meningkatkan pengetahuan langsung dari sumbernya,” ucapnya.