SBI terus mendorong perwujudan pembangunan berkelanjutan melalui solusi pengolahan limbah dan sampah perkotaan menjadi sumber energi alternatif terbarukan. Foto istimewa
JAKARTA – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI/Perseroan”) melaporkan kinerja keuangan Perseroan tahun buku 2021 dengan ringkasan (diaudit) .
Dalam laporan tersebut disampaikan jika volume penjualan semen pada 31 Desember 2021 sebanyak 13.452 ribu ton sementara pada 31 Desember 2020 sebanyak 11.970 ribu ton.
Pendapatan pada 31 Desember 2021 Rp11.218 M sementara pada 31 Desember 2020 Rp 10.108 M. Laba kotor pada 31 Desember 2021 Rp 2.854 M sementara pada 31 Desember 2020 Rp2.984 M.
Sedangkan EBITDA pada 31 Desember 2021 Rp 2.402 M sementara pada 31 Desember 2020 Rp 2.482 M. Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan pada 31 Desember 2021 Rp 1.540 M sementara pada 31 Desember 2020 Rp 1.645 M. Laba Bersih Tahun Berjalan 31 Desember 2021 Rp 721 M sementara pada 31 Desember 2020 Rp 651 M.
Kinerja Tahun 2021
Meski belum bisa dibilang pulih jika dibandingkan sebelum pandemi, konsumsi semen domestik mengalami kenaikan sebesar 4,3% menjadi 65,2 juta ton dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 62,5 juta ton. Pasar ekspor naik 23,2% menjadi 11,4 juta ton dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 9,3 juta ton.
Selain kondisi market overcapacity dan pandemi yang masih berlanjut, industri semen juga mengalami tantangan kenaikan harga batu bara di tahun 2021 akibat krisis energi global. Kenaikan harga ini berdampak pada biaya energi yang berkontribusi sekitar 30% pada biaya produksi.
Meski dibayangi berbagai tantangan berat di tahun 2021, sinergi bersama SIG berhasil membantu SBI mempertahankan kinerja positif dengan mencapai total volume penjualan semen dan terak sebesar 13,4 juta ton atau naik sebesar 12,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Membaiknya volume penjualan juga dialami bisnis beton jadi sebesar 25,4% menjadi 1,1 juta m3, dan agregat sebesar 48,7% menjadi 913 ribu ton.
Sinergi dan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan, membantu SBI menjaga EBITDA tetap positif dan mencatat peningkatan laba bersih menjadi sebesar Rp721 miliar.
Proyeksi Bisnis Tahun 2022
Menanggapi kinerja tahun 2021, Direktur Utama, Lilik Unggul Raharjo mengatakan bahwa pandemi seharusnya sudah dapat lebih diatasi.
“Pandemi dan krisis energi merupakan sinyal kuat urgensi atas kebutuhan solusi-solusi berkelanjutan. Karena itu, SBI akan fokus pada inisiatif-inisiatif berorientasi pembangunan berkelanjutan yang menjadi daya saing kami. Mulai dari aplikasi digitalisasi untuk operasional yang efisien, pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan batu bara dan menurunkan emisi karbon, hingga penciptaan solusi-solusi konstruksi berkelanjutan sesuai kebutuhan pembangunan saat ini dan masa depan”, ujar Lilik. (ra)
RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE - Ratusan pecinta burung kicau ikut kontes dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke 78.
Kontes memperebutkan Piala Danrem 011/LW Cup I,...
RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE- Lhokseumawe Drag Bike yang berlangsung di jalan T.Hamzah Bendahara Kota Lhokseumawe, tepatnya di samping Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, pada...
RAKYATACEH | MEDAN - Persiraja sukses membawa pulang satu poin dari Stadion Teladan Medan setelah duel Derby Sumatra berakhir imbang 1-1. Gol Persiraja dicetak...