HARIANRAKYATACEH.COM – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kota Banda Aceh kembali mengadakan Lokakarya Sosialisasi Hasil Feasibility Business Development Center (FS BDC) National Slum Upgrading Program Kotaku (NSUP) Tahun 2022. Berlangsung selama 2 hari mulai tgl 23 sampai 24 Februari 2022 di Hotel Rasamala Kota Banda Aceh.
Kegiatan lokakarya Feasibility Business Development Center (FS BDC) ini dibuka oleh Asisten Pembangunan dan Perekonomian Jalaluddin, ST. MT.
“Tujuan dalam pelaksanaan kegiatan Lokakarya FS BDC Program KOTAKU Kota Banda Aceh ini yaitu di antaranya meningkatkan pemahaman peserta tentang hasil FS BDC di Kota Banda Aceh,” ujar Jalaluddin, (Rabu (23/2).
Selain itu, lanjutnya meningkatkan pemahaman terhadap hasil-hasil kegiatan skala kawasan dalam kaitannya dengan pengembangan sustainable Livelihood di kawasan tersebut. Memberikan gambaran terhadap keberhasilan pengembangan pilot BDC dalam konteks pembinaan dan pengembangan ekonomi lokal. Membangun komitmen pemda dan pihak lain untuk membangun atau memberdayakan lembaga yang memiliki fungsi sebagai BDC.
Kata Jalaluddin, lokakarya Sosialisasi Hasil Feasibility Business Development Center (FS BDC) Program Kotaku Kota Banda Aceh yang dilaksanakan ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan pengembangan sustainable livelihood akan dititik beratkan pada kolaborasi kegiatan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada ekonomi dan sosial yang telah di fasilitasi oleh Program KOTAKU serta kegiatan pengembangan ekonomi skala kawasan oleh Pemda dan Masyarakat.
“Peningkatan penghidupan masyarakat (MBR) yang berkelanjutan (sutainable livelihood) dalam rangka pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, dilakukan melalui Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Berbasis Komunitas Program KOTAKU di skala kawasan Krueng Daroy dengan pembinaan dan pendampingan Pemerintah Daerah, disertai dukungan pengembangan infrastruktur berdampak ekonomi melalui program KOTAKU,” jelasnya.
Dikatakan, dengan adanya kolaborasi antar Dinas, antar Lembaga, dan stakeholder dapat mewujudkan sustainable livelihood dengan cara berkolaborasi sehingga dapat mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala BPW Aceh Muhammad Yoza Habibie, ST.MT mengatakan, berterima kasih kepada semua sektor yang sudah memberikan dukungan melalui kegiatan kolaborasi yang bersinergi dengan program KOTAKU sehingga mampu mewujudkan sustainable livelihood pada kegiatan infrastruktur pengembangan Livelihood yang sudah dibangun di Kota Banda Aceh mulai dari Skala Kawasan Krueng Daroy sampai dengan Kegiatan Infrastruktur BPM berbasis PPMK yaitu Rumah Produksi Sambal Goreng Kentang.
Ini berada di Gampong Geuceu Meunara, Rumah Produksi Kasab dan Souvenir di Gampong Lambhuk, PUJASERA di Gampong Setui dan Rumah Produksi Kerupuk Tiram di Gampong Alue Naga.
“Harapannya dengan Infrastruktur yang sudah dibangun mampu terus menunjang Suitanable Livelihood (Penghidupan Berkelanjutan ) sehingga masyarakat untuk mengelola dan menguatkan kemampuan dan kepemilikan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya
Dikatakan, saat sekarang maupun masyarakat di masa yang akan datang, serta tidak menurunkan kualitas sumber daya alam yang ada. (rus)