Edy Mulyadi Hadiri Congress WUWHS 2022 Abu Dhabi

Presiden InWCCA Ns. Edy Mulyadi M. Kep. RN. WOC(ET)N bersama peserta kongres WUWHS di Abu Dhabi.

LANGSA (RA)–Presiden Indonesian Wound Care Clinician Association (InWCCA) atau Asosiasi Perawat Luka Indonesia, Ns. Edy Mulyadi M. Kep. RN. WOC(ET)N, menghadiri secara langsung Congress World Union Wound Healing Societes (WUWHS) atau Asosiasi Profesional Perawatan Luka Dunia tahun 2022 yang dilaksanakan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab pada 1-5 Maret 2022.

 

Kepada Rakyat Aceh via selularnya pada Rabu (2/3) siang, Edy Mulyadi mengatakan, Kongres yang dilaksanakan di Abu Dhabi National Exebition Center ini, diikuti oleh hampir 90 persen asosiasi perawatan luka dunia yang berpraktik dan tergabung dalam organisasi tersebut, termasuk InWCCA yang telah menjadi partner dalam kongres WUWHS tahun 2022 di Abu Dhabi UAE.

 

“World Union Wound Healing Societes (WUWHS) ini adalah asosiasi profesional perawatan luka dunia, yang didirikan pada tahun 2000 di Australia. WUWHS ini akan menjadi momen penting persatuan budaya, meja bundar ilmiah penting dan pertukaran profesional untuk spesialis perawatan luka dari seluruh dunia,” sebut Edy.

 

Dikatakan Edy, dalam momentum dunia ini, salah seorang pembina InWCCA, Widasari Sri Gitarja SKp., MHA., MBA., WOC(ET)N didapuk menjadi pembicara dalam seminar ilmiah dan akan memberikan materi tentang Disaster Wound Management and Increase Quallity of Live.

 

Lanjutnya, kesempatan slot InWCCA sebagai narasumber dalam kongres perawat luka dunia ini, merupakan suatu penghargaan dan kehormatan bagi InWCCA itu sendiri dan bagi negara Indonesia. Dirinya berharap, dengan kongres ini InWCCA akan mendapatkan pengembangan keilmuan bidang perawatan luka modern untuk Indonesia.

“Semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi dalam perawatan luka, membutuhkan berbagai riset untuk mengembangkan keilmuan, pola layanan, dan teknologi yang bermanfaat terhadap proses penyembuhan luka di masa yang akan datang. Karenanya, peningkatan kualitas hidup dan mencegah kecacatan dan kematian akibat luka juga menjadi target yang besar dengan melakukan pendekatan multidisiplin intervensi antar tenaga kesehatan,” demikian ungkap Edy mengutip perkembangan ilmiah di Kongres WUWHS.

Edy menyebutkan, Kongres dengan mengusung tema Global Healing Changing Lives dilaksanakan di Abu Dhabi National Exebition Center ini dilakssanakan secara hybrid dan diikuti oleh 3000 peserta dari seluruh dunia. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama kongres adalah kegiatan ilmiah yang terdiri dari simposium, workshop, dan lokakarya yang diberikan oleh para pakar terkemuka internasional di bidang manajemen luka. (dai)