BLANGKEJEREN (RA) – Masyarakat Gayo Lues sangat kecewa dengan penghentian JKA (Jaminan Kesehatan Aceh) oleh Pemerintah Aceh. Program kesehatan gratis Aceh selama ini menjadi tumpuhan masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonominya lemah.
“Apalagi pada masa pendemi ini, ekonomi masyarakat sedang dalam keterpurukan, bahan pokok mengalami kenaikan sedangkan produksi pertanian mengalami penurunan,” sebut Ketua MPGL (Masyarakat Peduli Gayo Lues) Drs H Bunyamin S, bersama anggota DPRK Ibrahim SHut, Rabu (16/03) di Kota Blangkejeren.
Bunyamin mengatakan program JKA selama ini sangat membantu masyarakat Aceh dan menjadi kebanggaan. Karena hanya di Provinsi Aceh saja program ini diluncurkan oleh pasangan Gubenur Irwandi Nova.
“Bila JKA dihapus akan menambah kesengsaraan masyarakat di Aceh. Dengan ekonomi yang lemah masyarakat akan terbebani untuk membayar BPJS. Tindakan menghentikan JKA sama dengan menyengsarakan masyarakat Aceh,” terang Bunyamin.
Kekecewaan juga datang dari anggota DPRK Gayo Lues, Ibrahim SHut, dirinya sangat berharap agar JKA tidak dihentikan oleh Pemerintah Aceh, JKA sangat membantu masyarakat apalagi dengan ekonomi masyarakat sekarang ini belum stabil, sembako naik, minyak makan langka, masyarakat akan menghadapi bulan Ramadan, penghentian JKA akan menambah beban hidup masyarakat. “Kita berharap agar penghentian JKA di kaji ulang kembali,” katanya.
Bupati Gayo Lues H Muhammad Amru meminta agar JKA jangan dihentikan tetapi dievaluasi. Siapa yang berhak mendapatkan dan siapa yang tidak berhak mendapatkan itu perlu diatur kembali. Bagi masyarakat yang memilik kemampuan ekonomi jangan lagi dimasukan dalam program JKA, tetapi bagi masyarakat yang ekonominya lemah ini harus dimasuk dalam program JKA.
Dari pantuaannya selama ini semua masyarakat yang mengantongi KTP Aceh mendapatkan Jaminan Kesehatan dari program JKA, tanpa ada kreteria. Dana untuk JKA bagi orang yang mampu bisa di ahlikan bagi pembangunan lainnya. (yud/bai)