
HARIANRAKYATACEH.COM – Pemerintah Aceh, kirim sebanyak 75.180 butir telur atau sekitar 2.506 papan kapasitas isi 30 butir persatu papan, yang diangkut dengan kapal feri dan tiba di pulau Simeulue, Sabtu (19/3).
Puluhan ribu telur ayam gratis yang dikirim Pemerintah Aceh itu, masih dalam Program Mandiri Pangan (Gampang), diperuntukan untuk masyarakat Simeulue yang tidak mampu dan terdaftar resmi dalam Basis Data Terpadu (BDT) secara Nasional.
Telur ayam tersebut kemudian di distribusikan ke 10 Kecamatan dalam Kabupaten Simeulue dan tidak diperjualbelikan. Hal itu dijelaskan Yus Efendi SP, MM, Kasi Produksi UPT BTNR Dinas Peternakan Provinsi Aceh, yang ditemui harianrakyataceh.com, Sabtu (19/3).
“Pendistribusian telur ayam untuk Kabupaten dan Kota, yang terakhir Kabupaten Simeulue sebanyak 2.506 papan atau sekitar 75.180 butir telur ayam. Pendistribusian untuk Simeulue agak terlambat disebabkan menunggu produksi di dua lokasi kandang yang ada di Blang Bintang dan Sare”, kata Yus Efendi.
Masih menurut Kasi Produksi UPT BTNR Dinas Peternakan Provinsi Aceh, total secara keseluruhan pendistribusian sebnyak 842.160 butir telur ayam untuk 14.036 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 19 Kabupaten dan kota yang ada di Aceh, dan diminta telur ayam gratis itu tidak diperjualbelikan.
“Program Pemerintah Aceh, distribusikan telur ayam gratis ini kepada seluruh kabupaten dan kota, serta ini telur ayam gratis, tidak untuk diperjualbelikan dan bila ada oknum yang jual belikan bantuan telur ayam gratis ini, bisa dilaporkan kepada pihak berwajib”, tegasnya.
Terkait telah sampai di pulau Simeulue puluhan ribu telur ayam bantuan Pemerintah Aceh itu, juga dibenarkan Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Simeulue Budi Kari, S.Hut, yang ditemui harianrakyataceh.com, Sabtu (19/3), sesaat setelah menerima telur ayam secara simbolis dari Yus Efendi SP, MM, Kasi Produksi UPT BTNR Dinas Peternakan Provinsi Aceh.
“Setelah kita terima telur ayam ini, maka hari ini juga segera di distribusikan ke Pemerintah Kecamatan, dan nantinya diteruskan kepada pihak Kepala Desa. Secara tekhnis dan data untuk penyaluran kepada penerima itu pihak desa yang tau, namun yang jelas telur ayam bantuan ini masih sangat kurang, namun ini kuota yang diberikan Pemerintah Aceh”, katanya.
Telur ayam gratis bantuan Pemerintah Aceh itu, pihak Pemerintah Kecamatan juga mengaku kesulitan untuk penyalurannya, disebabkan dengan kuota yang ada dibandingkan dengan jumlah warganya, sehingga disebut “telur diujung tanduk”, disebabkan bila dibagi rata, tidak cukup.
“ini seperti telur diujung tanduk, kita bagi rata tidak cukup dan tidak kita bagi rata, nanti kita mendapat protes dan komplain dari masyarakat, tapi ini sudah resiko. Kedepan kalau bisa hal yang seperti ini jangan serba tanggung dan yang jelas, kami pemerintah Kecamatan kembali serahkan kepada pemerintah desa”, kata Indra Gunawan, Camat Simeulue Tengah. (ahi).