TK RUMAN Aceh Gelar Field Trip Education ke Pelabuhan

Guru dan Murid TK RUMAN Aceh berfoto bersama di depan kapal ferry seusai field trip education selama 2 hari di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh

Banda Aceh – Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menggelar field trip education (edukasi karyawisata) ke pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Kegiatan yang digelar selama dua hari berturutan, Rabu dan Kamis (16-17/3/2022) tersebut, ungkap Kepala TK Ruman Aceh, Fitri Mukirah S.Pd., untuk memperkenalkan alat transportasi laut kepada murid secara bergantian dalam dua rombongan.

“Karyawisata kali ini untuk mengedukasi anak-anak kita perihal alat transportasi dengan fokus transportasi laut. Terima kasih banyak atas sambutan dan pelayanan pihak pelabuhan yang ramah”, ujar Kirah, panggilan akrab Fitri Mukirah.

Sebelum memasuki area utama pelabuhan, imbuh Kirah, anak-anak mengikuti beragam permainan di sebelah area parkir di bagian luar. Lalu, mereka menikmati sarapan dan makanan ringan yang telah disediakan berpa susu kotak, permen dan cococrunch.

“Pada hari pertama, anak-anak menyaksikan proses keberangkatan kapal cepat. Sedangkan di hari kedua, mereka memasuki kapal ferry yang sedang bersandar kosong. Mereka sangat bahagia bisa mengelilingi bagian dalam kapal, bahkan duduk di kursi penumpang”, imbunya.

Sementara itu, Pendiri dan Pembina PKBM RUMAN Aceh, Ahmad Arif yang memantau situasi dan kondisi hari pertama kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya meningkatkan pengetahuan murid dari visual bergambar menjadi nyata.

“Sebelumnya anak-anak sudah diperkenalkan alat transportasi darat, laut dan udara melalui media bergambar dan penuturan lisan. Pada kegiatan ini, mereka melihat secara langsung fisik kapal. Tentu hal itu akan sangat kuat tertanam dalam memori indah mereka”, ujar Arif tersenyum.

 

TK Ruman Aceh, lanjut Arif, memang diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga fakir miskin dan retan bahkan termarjinal secara sosial ekonomi. Namun hal itu tidak berarti bahwa proses pendidikan dan pembelajaran dilakukan ala kadarnya.

“Komitmen kita adalah senantiasa menghadirkan yang terbaik buat anak-anak dan bunda guru. Hal ini didukung oleh para donatur tetap yang terus berbagi, walau mereka berada di luar Aceh. Alhamdulillah, semoga Allah meridhai dan memberkahi semua yang bersaham dalam khidmah sederhana ini”, pungkas Arif.