
BIREUEN (RA) – Warga Gampong Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen seudah merasa gerah dengan keberadaan 114 pengungsi Rohingya yang sering membuat kehebohan di lokasi pengungsian.
Keberadaan pengungsi juga membuat pengajian anak-anak gampong kini untuk sementara dihentikan. Dilaporkan juga beberapa waktu sebelumnya, tiga pengungsi kabur dari lokasi pengungsian.
Hal ini membuat warga Gampong Alue Buya Pasi beberapa waktu lalu meminta pihak terkait untuk segera memindahkan ratusan pengungsi tersebut ke tempat yang lebih. Namun permintaan ini diindahkan membuat warga kemudian membuat keputusan mengusir para pengungsi.
Amatan Harian Rakyat Aceh, Minggu (20/3), usai diusir warga, muslim Rohingya berkumpul di pinggir jalan perbatasan desa, tepatnya di pintu gerbang menuju ke Gampong Alue Buya Pasie. Selama ini, 114 etnis Rohingya tersebut ditampung di Meunasah Desa setempat, sejak Minggu 6 Maret 2022 lalu.
Setelah beberapa jam di bawah terik matahari, mereka diarahkan ke Aula Kantor Camat Jangka, sekira pukul 14.00 WIB, guna tinggal sementara waktu sembari menunggu kepastian dari pemerintah.
Keuchik Desa Alue Buya Pasie, Muslem kepada awak media menceritakan, pada Sabtu (19/3) malam, tiga orang Rohingya melarikan diri dari tempat penampungan.
Kemudian, sebutnya, setelah dilakukan pencarian warga, akhirnya ditemukan. Warga merasa emosi karena lelah mencarinya, sehingga menampar ketiga etnis Rohingya tersebut.
“Pengungsi Rohingya tidak terima dengan perlakuan warga terhadap teman-temannya, sehingga memilih pergi dan mereka mengemas semua barang-barang di penginapan sementara,” ujar Keuchik Muslem.
Sebelumnya, salah satu warga Gampong Alue Buya Pasi, Mukhtar pernah meminta 114 pengungsi Rohingya yang ditampung di tempat ibadah dan balai pengajian anak-anak dan remaja, untuk segera dipindahkan, karena sejak adanya Rohingya, pengajian anak-anak terhenti.
“Warga Alue Buya Pasie meminta pemerintah Bireuen dan Provinsi Aceh, segera turun tangan membantu memindahkan para pengungsi ke Lhokseumawe atau tempat sebagaimana direkomendasikan Satgas,” sebut Mukhtar.
Katanya, masyarakat Alue Buya Pasi telah bahu membahu membantu penanganan sementara, mulai dari kebutuhan makan dan lainnya. Warga juga mengaku kewalahan menjaganya dan meminta segera dipindahkan.
Sementara itu, Camat Jangka Alfian S Sos mengatakan, pungungsi Rohingya dibawa sementara ke kantor Camat Jangka ditempatkan di gedung Serbaguna, sambil menunggu intruksi dari pemerintah untuk dibawa ke Pekanbaru.
“Masyarakat meminta kepada pihak terkait, pengungsi Rohingya segera dipindahkan, kalau tidak, warga akan mengeluarkan 114 para Imigran pencari suaka itu dari Gampong Alue Buya Pasi,” kata Camat (akh/min)