MEUREUDU (RA) – Puluhan relawan yang tergabung dalam Komunitas Pijay Gleh (KPG), Minggu (20/3) membersihkan sampah di Komplek Perkantoran Pidie Jaya di Cot Trieng. Sasarannya adalah, tumpukan sampah yang berada di lahan kosong depan kantor Palang Merah Indonesia (PMI) atau bersebelahan dengan Kantor Pengadilan Negeri (PN). Pasca ‘perang sampah’ kini lokasi tersebut kembali bersih.
Ketua KPG Pidie Jaya, Fazli HM Husen menjawab Rakyat Aceh disela-sela membersihkan lokasi tersebut mengaku bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dinilai masih rendah. Buktinya, setiap hari sampah ditemui dimana-mana. Kendati pemerintah atau dalam hal ini dinas terkait sudah menempatkan tempat khusus (container), tapi nyatanya sampah tetap saja berserakan.
Ironisnya, lanjut Fazli, terkadang sampah itu tidak secara bersahaja dibuang dalam container. Tapi ia melemparkan begitu saja sambil berlalu. Dapat dibayangkan, bagaimana jadinya jika hanya dalam dua atau tiga hari. Tentu saja lokasi tersebut ‘menggunung’. “Belum lagi berserakan dimana-mana sehingga mengundang bau tak sedap karena malamnya digerangi anjing atau binatang buas lainnya,” ungkapnya.
Fazli mengaku, dalam berbagai kesempatan pihaknya bersama anggota KPG sudah sering mengingatkan masyarakat supaya berprilaku hidup sehati. Salah satunya adalah menjaga kebersihan lingkungan termasuk tidak membuang sampah sembarangan. Konon lagi, sampah pembalut jenis pempes anak-anak dan orang dewasa.
“Buanglah sampah pada tempatnya agar terhindar dari penyakit,” pinta Fazli.
Lokasi yang sudah dibersihkan itu, selanjutnya digreder dengan alat berat sekaligus mengenyahkan semak belukar yang tumbuh.
“Ini kami bersihkan agar kelihatan bersih dan rapi,” kata Bustamian, Kabid Aset pemkab setempa kepada wartawan harian ini.
“nyan ka bereh, soe yang beh broh di lua tong jika ada melihat drop aju (itu sudah beres, siapa yang buang sampah diluar tong jika kebetulan melihatnya tangkap aja, red),” pinta seorang pelintas kepada anggota Pijay Gleh sambil berguyon.(age/rus)
