Ketua DPR Ali Husin Minta dana PEN dievaluasi

Gayo Lues – Ketua DPRK Gayo Lues Ali Husin memintah agar Pijaman Dana PEN ( Peningkatan Ekonomi Nasional) dievalusai kembali. masih banyak program penggunaan dana PEN yang diusulkan ke Kementrian Keuangan dinilai belum sesuai dengan peruntukan Program dana PEN itu sendiri . Sebut Ali husin pada Jumat pagi 25/03/22.

Ali Husin mengatakan dana Pinjaman PEN untuk Pemerintah Daerah jadi salah satu alternatif pembiayaan bagi daerah dalam mendanai kegiatan-kegiatan prioritasnya terutama dalam menangani dampak pandemi Covid-19. pinjaman kredit dana PEN Daerah untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi.

“Kita Tidak ada penolakan. Tetapi kita memintah agar Program –program yang disusulkan melalui pinjaman dana PEN dievaluasi kembali bersama sebelum diajukan pada tahap lebih lanjut,” terangnya.

Sambungnya Ali Husim Banyak program program yang diajukan dinilai belum tepat sasaran dalam memberdayakan ekonomi masyarakat., semisal pembangunan rambat beton sarana pipa air bersih dan program lainya . disamping itu belum adanya penjelasan program –program secara rinci.

“ Dana Pinjaman PEN harus tepat sasaran semisal kita gunakan untuk perbaikan PLTMH yang saat ini mengalami kerusakan. Melalui PLTMH, yang arusnya bisa di jual ke PLN , hingga dapat mendorong peningkatan PAD Daerah . Jadi input dan outputnya harus jelas”. Sebut Ali Husin.

Ali husin menambahkan Dana PEN tersebut merupakan dana pinjaman yang harus dikembali dengan cara mengangsur berjalan setiap tahunnya . Kita harus bijak melihat kemampuan APBK Gayo Lues secara rinci mulai dari belanja langsung dan belanja tidak langsung apakah masih ada kelebihan anggaran setiap tahunnya untuk mengangsurnya nanti. Tujuan evaluasi agar dana tersebut tepat sasaran membangkitkan ekonomi masyarakat.

Bupati Gayo Lues. H. M. Amru menjelaskan, pihaknya belum menerima secara tersurat penolakan tersebut, namun dari beberapa pihak Amru mendapat info kalau ada disinterprestasi tentang penjelasan dana pinjaman PEN tersebut.

Amru berharap agar DPRK dapat mempelajari kembali tentang dana pinjaman PEN senilai Rp. 200 Milyar. Pinjaman dana PEN sudah diajukan sejak 3 tahun yang lalu. Tetapi baru tahun ini di setujui oleh kementrian keuangan.

Amru menjelaskan dana Peinjaman PEN murni untuk kesejahteraan perkonomian mayarakat luas. Di Aceh hanya ada dua kabupaten yang diterima, pertama Gayo Lues dan kedua Sublussalam. Amru setuju program – Program dana PEN harus dievaluasi kembali agar tidak menyalahi aturan yang berlaku.

Amru memintah agar semua pihak bisa duduk bersama untuk membahas kembali penggunaan dana PEN. Pinjaman PEN merupakan kesempatan bagi kabupaten Gayo Lues untuk memperbaiki ekonomi masyarakat akibat pandemi yang berkepanjangan. (yud)