
KUALA SIMPANG (RA) – Tim survei penyusunan Detail Engineering Design (DED) factory sharing berbasis nilam dari Kementerian Koperasi dan UKM RI turun meninjau lahan sentra penyulingan nilam yang tengah digalakan di Aceh Tamiang.
Bupati Aceh Tamiang Mursil saat dijumpai di Karang Baru, Senin (4/4) mengatakan, kedatangan Tim Survei DED Kemenkop UKM RI menjadi angin segar bagi usaha pengembangan nilam yang sedang diseriusi oleh petani lokal. Diharapkan hasil survei akan sesuai dengan perencanaan sentra produksi minyak nilam di Aceh Tamiang.
“Kedatangan tim survei Kementerian ini kita harapkan segera membantu terbangunnya sentra-sentra penyulingan nilam di daerah kita,” ujar Mursil.
Kunjungan tim survei penyusunan DED Kementerian Koperasi pada Sabtu (2/4) lalu, sambung Mursil sebagai bukti dan bentuk komitmen Pemkab Aceh Tamiang mendorong pengembangan nilam di Aceh Tamiang.
Adapun lahan sentra nilam yang telah dipersiapkan ada dua lokasi yakni areal Kampus Politeknik, Kampung Sapta Marga, Kecamatan Manyak Payed dan lahan kosong di Kampung Paya Meta, Kecamatan Karang Baru.
Tim survei juga dibawa melihat ketel milik koperasi petani nilam yang berada di Kampung Pantai Tinjau, Sekerak atau tempat penyulingan nilam tradisional yang sudah beroperasi.
“Tujuannya agar mereka (tim survei Kementerian) punya gambaran ketel penyulingan seperti apa nanti yang dibutuhkan oleh petani koperasi primer nilam kita,” tutur Mursil.
Sementara itu untuk mengakselerasi pengembangan nilam, pemkab Aceh Tamiang telah menjalin kerja sama multi pihak, di antaranya Kemenkop dan Atsiri Research Center (ARC) Unsyiah. Inisiasi-inisiasi ini untuk mempercepat implementasi pembangunan sentra produksi minyak nilam di Aceh Tamiang.
“ARC sudah merangkai kerja sama dengan para produsen parfum Prancis. Ini peluang kita harus percepat implementasi pembangunan sentra minyak nilam di sini,” sebutnya.
Mursil pun meyakini lahirnya sentra produksi minyak nilam Aceh Tamiang akan mampu mengangkat perekonomian petani dan masyarakat sebagai dampak multiplier effect (efek berganda) yang ditimbulkan.
“Kalau sentra penyulingan minyak nilam bisa berhasil, Insya Allah ekonomi masyarakat kita akan ikut terangkat,” pungkasnya.
Alur produksi dan industri
Tenaga Ahli Penyusunan DED Factory Sharing Berbasis Nilam, Kemenkop dan UKM RI Risris Nurjaman mengatakan, timnya berjumlah tiga orang khusus untuk penyusunan DED yang berkaitan dengan alur produksi dan industri koperasi primer untuk pengolahan minyak nilam.
“Survei ini dilakukan untuk penyusunan DED pembuatan minyak nilam yang menjadi program kerja Kemenkop UKM,” kata Risris Nurjaman dalam keterangan tertulis.
Risris menambahkan, pihaknya secara berkesinambungan terus membangun komunikasi dan koordinasi intensif dengan pemkab Aceh Tamiang dan pusat riset unggulan nilam yakni ARC Unsyiah Banda Aceh. (ddh)