HARIANRAKYATACEH.COM – Muqarramah atau sering dipanggil Putek (40) operator alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kabupaten Simeulue, sering berhadapan dengan makhluk tak kasat mata atau makhluk halus.
TPA yang berlokasi dengan jarak rata-rata Pulang Pergi (PP) 23 kilometer di kawasan Desa Suak Buluh Kecamatan Simeulue Timur dari Sinabang Ibukota Kabupaten Simeulue, yang melintasi kawasan sepi dan pegunungan, serta jalan yang dilalui berlumpur dan semak belukar pada sisi kiri dan kanan jalan.
Muqarramah alias Putek selama menjadi operator beko dan sedang beraktivitas di TPA tersebut, sering di samperin oleh makhluk tak kasat mata atau makhluk halus, yang diduga penghuni di area tersebut, hal itu diceritakan Muqarramah kepada harianrakyataceh.com, Selasa (12/4).
“Tugas saya selaku operator beko TPA sejak tahun 2011 lalu, dan sendirian setiap hari hingga jam dua malam, berada di lokasi TPA untuk menggeser dan merapihkan sampah, setelah diturunkan dari truk pengangkut sampah. Maka sering didatangi makhluk halus untuk menakuti saya”, katanya.
Tak hanya makhluk tak kasat mata itu menakuti dirinya saat sedang bekerja, juga tak jarang diikuti makhluk halus hingga kerumahnya setelah selesai membereskan sampah hingga larut malam, namun dengan melakukan komunikasi santun dan sopan sehingga sang makhluk gaib pulang.
“Makhluk halus itu selain sering datang dan menakuti saat saat bekerja di lokasi, juga perna merasakan diikuti hingga kerumah. Itu kejadiannya sekitar jam dua malam, waktu itu saya curiga tubuh ini kebas dan membesar dan berat, lalu dengan sopan saya bilang, saya tidak mengganggu dan saya hanya bertugas mencari nafkah keluarga saya”, imbuh Muqarramah.
Setelah menyampaikan dengan sopan, Muqarramah kembali merasakan sekujur tubuhnya tidak kebas serta tidak berat, dan biasanya setelah pulang bertugas dari TPA tidak langsung masuk kerumah, dan menunggu hingga setengah jam diluar rumahnya untuk menghindari bila ada makhluk tak kasat mata mengikuti dirinya, tidak ikut serta masuk dalam rumah.
Dia mengingatkan dan menitip pesan, bila memasuki dan berada dilokasi yang angker, diduga ada penghuninya makhluk tak kasat mata atau makhluk halus, untuk tetap berprilaku sopan dan menjaga tatakrama, sebab lebih awal wilayah ditempati dan dihuni makhluk gaib yang tidak kasat mata.
Selain itu dia juga mengingatkan saat melintas dan berada dilokasi wilayah yang angker, untuk tidak melakukan hal-hal yang aneh sehingga dapat mengusik dan mengganggu ketenangan wilayah tersebut, sebab bila menimbulkan kemarahan makhluk tak kasat mata, akan memengaruhi fisik badan manusia dan biasanya juga berimbas pada keluarga manusia itu sendiri.
”Mereka itu makhluk juga sama dengan kita, hanya saja mereka tidak terlihat, maka saya pesankan bila memasuki satu wilayah yang angker dan merasakan ada penghuni makhluk halus, ya kita selaku pendatang harus ada tatakrama sopan santun, misalnya mengucap Assalamu’alaikum, saya hanya melintas atau bekerja, jangan ganggu saya”, pesan Muqarramah. (ahi).
