HARIANRAKYATACEH.COM – Pengurus DPD KNPI Kota Subulussalam mendatangi rumah Rahwandi, anak yatim penderita tumor di Desa Binanga, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Minggu (17/4/2022).
Rombongan itu langsung dipimpin Ketua KNPI Subulussalam, Edi Sahputra Bako, didampingi senior KNPI, Baginda Nasution, PK KNPI Rundeng, Rahmat dan pengurus lainnya. Kedatangan organisasi kepemudaan itu untuk menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga Rahwandi.
Seperti diketahui, Rahwandi (12), yang masih duduk di kelas 6 SD seorang anak yatim telah menderita penyakit tumor sejak enam bulan terakhir. Leher sebelah kiri Rahwandi membengkak sehingga mengakibatkan hampir tiap waktu Rahwandi selalu menahan rasa sakit.
Karena selalu merasa kesakitan, Rahwandi memilih berhenti melanjutkan sekolahnya ke jenjang SLTP karena tak tahan selalu di iringi rasa sakit di bagian lehernya.
Juminah ibu Rahwandi mengatakan pada awal bulan lalu anak tertua serta menantu nya sudah membawa Rahwandi ke Medan untuk berobat tapi hanya dua malam dan akhirnya memilih pulang karena keterbatasan biaya hidup selama mendampingi Rahwandi berobat di RS Medan.
“Kami tak ada uang untuk membawa berobat lagi Rahwandi ke Rumah Sakit Medan. Waktu berangkat kemarin itu karena ada bantuan dari beberapa warga,” ungkap Juminah.
Mendengar keluhan Juminah, Ketua KNPI Subulussalam, Edi Sahputra Bako mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penggalangan dana untuk biaya perobatan Rahwandi yang akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. “Insya Allah, siap hari raya idul Fitri nanti kita akan merujuk Rahwandi ke RSUDZA Banda Aceh,” kata Edi.
Edi pun berharap jika nanti dana hasil galangan sudah terkumpul maka akan diberitahukan kepada keluarga untuk siap-siap berangkat ke Banda Aceh. “Insya Allah, sehat jika kita berdoa dan berupaya semaksimal mungkin untuk berobat secara medis,” ungkap Edi.
Sementara, senior KNPI Subulussalam, Baginda Nasution juga berpesan kepada pihak keluarga agar tidak bosan untuk berobat demi kesembuhan Rahwandi. Apalagi Rahwandi kini masih duduk kelas 6 dan masuk ke tingkat SLTP dan harus di perjuangkan untuk tidak berhenti sekolah. “Kami berupaya semaksimal mungkin supaya tidak ada lagi keluhan tidak ada biaya perobatan selama mendampingi di Banda Aceh. Insya Allah kami terus berjuang demi kesembuhan Rahwandi,” tambah Baginda. (lim/bai)