KUALA SIMPANG (RA) – Ternak sapi di Kabupaten Aceh Tamiang yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) jumlahnya nyaris 5000 ekor.
Berdasarkan data harian perkembangan kasus PMK Kabupaten Aceh Tamiang per 18 Mei 2022 jumlah sapi yang terinfeksi virus PMK sudah mencapai 4.702 ekor.
Namun angka kematian sapi akibat PMK sejak sepekan terakhir tidak ada penambahan tetap 13 ekor, sedangkan sapi yang sembuh 1.109 ekor dan potong paksa dua ekor. Untuk ternak kerbau terkonfirmasi positif PMK hanya tiga ekor.
“Sebanyak 4.702 ekor populasi sapi yang terjangkit PMK tersebut tersebar di 10 kecamatan, sedangkan dua kecamatan yang nihil laporan kasus PMK adalah Sekerak dan Tamiang Hulu,” kata Kepala Distanbunak Aceh Tamiang, Safuan dikonfirmasi Rakyat Aceh, Kamis (19/5).
Safuan merinci kasus penyakit sapi tertinggi berada di Kecamatan Seruway mencapai 1.772 ekor, disusul terbanyak kedua yaitu Banda Mulia 727 ekor, Bendahara 587 ekor, Rantau 464 ekor, Karang Baru 377 ekor dan Manyak Payed 296. Kemudian Kejuruan Muda 252, Tenggulun 173, Bandar Pusaka 48 ekor dan Kota Kuala Simpang enam ekor.
Sejauh ini pihaknya sudah berupaya menekan angka penularan PMK dengan memberikan obat-obatan ke peternak melalui posko-posko gugus tugas. Namun dia memastikan stok obat penangkal PMK sapi bantuan dari Menteri Pertanian pada 12 Mei 2022 lalu tidak akan cukup bila melihat dari jumlah sapi yang terpapar saat ini.
“Kami sudah mendirikan empat posko masing-masing di empat Kecamatan. Dalam satu posko untuk mencakup tiga wilayah kecamatan. Dari empat posko tersebut obat-obatan kita salurkan untuk didistribusikan ke desa-desa,” sebut Safuan.
Meski tingkat kematian hewan terpapar PMK terbilang rendah, tapi tingkat kesakitan cukup tinggi. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menyerang hewan ruminansia.
“Ruminansia tidak hanya sapi saja, tapi kambing, kerbau, kuda dan babi atau hewan yang berkuku belah dua dan empat buah perut mudah tertular PMK,” pungkasnya.
174 Sapi di 9 Kecamatan di Aceh Besar Terinfeksi PMK
Wabah PMK terhadap ternak sapi juga mulai meluas di Aceh Besar, Kamis (19/5). Sebanyak 174 ternak sapi terkena virus PMK di 32 Gampong dari 9 Kecamatan di Aceh Besar.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Aceh Besar, Firdaus SP mengatakan
Lokasi terdampak PMK paling banyak adalah di Kecamatan Lhoknga 98 ekor, disusul Montasik 37 ekor, Ingin Jaya 19 ekor, kuta Baro 6 ekor. Kemudian, Indrapuri 5 ekor, Krueng Barona jaya 4 ekor, Baitussalam 3 ekor, Sukamakmur 1 ekor, serta Darussalam 1 ekor.
Menurut Firdaus, untuk mencegah penyebaran virus PMK, peternak sebaiknya mengarantina ternak atau tidak melepas liarkan ternaknya. (ddh/mag-90/min)
Petugas Dinas Pertanian Aceh Besar memberikan suntikan kepada sapi yang ada di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar, yang diinditifikasikan terinfeksi PMK beberapa waktu lalu. (dok/rakyat aceh)