Harianrakyataceh.com – Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan Stake Holder Meeting (SHM) yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI di Hotel Kryiad Muraya, Banda Aceh, Kamis (7/7).
Para peserta terebut berasal dari kepala dinas perpustakaan provinsi, stake holder terkait, pic provini dan fasilitator daerah serta tim sinergi Provinsi Aceh. Kegiatan tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP, MSTP.
“Perlu kami laporkan bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah mempunyai rekening tersendiri untuk peningkatan literasi berbasis inklusi sosial yang kegiatannya adalah sosialisasi regulasi transformasi berupa pergub nomor 86 tahun 2019 dan Ingub Aceh nomor 10 tahun 2020, Bimtek Transformasi (SPP dan TIK), tim sinergi provinsi dan monitoring serta evaluasi program di kabupaten dan desa,” ungkapnya saat membuka kegiatan.
Melalui kegiatan stakeholder meeting ini, kata Edi Yandra, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI, dan sepenuhnya mendukung pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut.
“Kami menghimbau kepada seluruh stakeholder yang hadir hari ini untuk ikut mendukung dan bersinergi dalam pelaksanaan program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini. Program tersebut sebagai bagian dari upaya bersama dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat untuk kesejahteraan hidup masyarakat di Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Perpusnas RI, Pustakawan Ahli Utama Republik Indonesia, Sri Sumekar dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi ini adalah kegiatan mempertemukan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.
“Kolaborasi dan sinergi yang bisa dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi ataupun tujuan dari setiap stakeholder. Kolaborasi yang bisa diberikan dapat berupa kerjasama program, sumber daya manusia, barang dan material,” kata Sri Sumekar.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari siklus tahunan pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Pada tahun 2022 ini Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara onsite (tatap muka), dibagi dalam 5 gelombang dimana setiap gelombang dilaksanakan di 6 – 7 provinsi.
Pertemuan stakeholder Meeting (SHM) di tingkat provinsi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pelaksanaan program di level provinsi, kabupaten dan desa. (rif)