Harianrakyataceh.com – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP, MSTP membuka kegiatan Peer Learning Meeting (PLM), program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang berlangsung di Hotel Kryiad Muraya, Banda Aceh, Selasa (5/7).
Kegiatan yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh tersebut, berlangsung mulai 4-6 Juli 2022. Peserta PLM berjumlah 23 yang berasal dari kabupaten dan kota di Aceh.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP, MSTP dalam sambutannya mengatakan, keberadaan perpustakaan dapat menjadi bahan alternatif masyarakat dalam mendapatkan informasi dan mengembangkan pengetahuan teknologi.
“Perpustakaan berperan dan berkontribusi untuk membangun masyarakat. Perpustakaan bukan hanya sebagai gudang ilmu pengetahuan, tapi juga untuk tempat berkegiatan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup untuk kesejahteraan,” kata Edi Yandra.
“Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini diharapkan dapat menignkatkan kreatifitas masyarakat, serta mengurangi kemiskinan dari berbagai aspek kehidupan yang akhirnya meningkatkan literasi untuk mendukung program pemerintah Aceh dalam mewujudkan Aceh Caroeng (cerdas) dan Aceh Sejahtera,” sambungnya.
Saat ini Provinsi Aceh telah mereplikasi 68 perpustakaan desa. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh untuk tahun ini juga mereplikasi 28 desa di kabupaten/kota mitra tahun 2022, masing-masing kabupaten berjumlah empat desa.
Kegiatan Peer Learning Meeting ini diikuti oleh 23 orang peserta terdiri dari dinas perpustakaan kabupaten/kota penerima manfaat tahun 2022, pic provinsi dan kabupaten, fasilitator daerah, kepala desa, pengelola perpustakaan desa, dan impact/penerima manfaat.
Diharapkan kepada peserta nantinya untuk dapat menerapkan pengalaman dari berbagi ilmu ini di perpustakaan masing-masing. “Semoga tahun depan 8 Kabupaten/Kota yang belum menjadi mitra akan menjadi Mitra Perpusnas untuk Program Transformasi perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang akan meningkatkan lierasi masyarakat Aceh menuju Aceh Caroeng dan Aceh Sejahtera,” harap Edi Yandra. (ril/rif)