BIREUEN (RA) – Kunjungan Kepala Kejaksaan (Kajari) Bireuen, Mohamad Farid Rumdana SH MH didampingi Ketua Ikatan Adiyaksa Dharmakirini (IAD) Ny Sri Sulastri, Kasi Intelijen Muliana SH, para pegawai Kejaksaan, beserta ibu-ibu keluarga besar Korp Adhiyaksa ke Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Dayah Rauhul Mudi Al-Aziziyah Kecamatan Jeunieb, disambut hangat oleh guru dan para santri di dayah tersebut.
Kejaksaan melakukan kunjungan ke dayah itu, guna menggelar doa bersama dan menyerahkan bantuan berupa sembako serta uang pembiayaan untuk keperluan dayah yang dipimpin oleh Tgk M Yusuf atau yang sering disapa Abiya Jeunieb.
Amatan Harian Rakyat Aceh di lokasi, Rabu (20/7) sekira pukul 16.30 WIB, para santri sangat antusias menyapa Kajari Bireuen dengan penuh keakraban. Bahkan, Moh Farid Rumdana beberapa kali meneteskan air mata sembari memeluk para santri yang masih kecil.
Perlakuan Kajari dengan penuh keakraban dilakukan kepada santri cukup beralasan, mengingat seluruh santri di dayah tersebut merupakan anak yatim piatu yang sudah ditinggal orang tuannya sejak kecil.
Raut wajah ceria terlihat dari ratusan anak yatim ketika Kajari Bireuen memberikan motivasi berupa semangat belajar. Beberapa santri bahkan dipanggil langsung kedepan untuk diberikan hadiah.
Sembari menyapa para santri dengan penuh keceriaan, Moh Farid melontarkan beberapa pertanyaan kepada santri, diantaranya menanyakan adakah yang lahir di bulan Juli dan siapa yang bercita-cita menjadi jaksa.
Salah satu santri kebetulah lahir pada tanggal 22 Juli sekaligus bertepatan dengan hari jadi jaksa, dan satu santri masih kecil bercita-cita ingin menjadi Kepala Kejaksaan, maka keduanya dipanggil kedepan dirangkul dan dipeluk oleh Kajari sebelum diberikan hadiah.
Dalam sambutannya, Moh Farid Rumdana mengaku, sejak kecil ia sudah mandiri dalam menempuh pendidikan. Banyak perjuangan yang sudah ia lewati sebelum berada di level sekarang ini.
“Adik-adik harus semangat dalam menempuh pendidikan di dayah. Semua orang berhak mempunyai mimpi yang tinggi, dan tidak menutup kemungkinan santri disini akan menjadi orang besar kedepan. tetap semangat dalam belajar,” sebutnya.
Kajari juga menaruh harapan besar kepada para santri supaya lebih giat belajar tanpa memikirkan persoalan lain yang belum perlu dipikirkan.
Farid juga mengaku, tujuan dirinya bersama rombongan Kejaksaan ke dayah Rauhul Mudi salah satunya dikarenakan pasantren tersebut dihuni oleh anak yatim piatu yang diberikan pembekalan agama islam sejak dini.
“Kita tidak tau santri akan menjadi apa kedepan. Saya yakin, di tangan anak-anak yatim akan lahir para pemimpin yang amanah, sehingga bisa mendorong kemajuan Indonesia,” pungkas pria yang dikenal akrab dengan anak yatim ini. (akh)