class="post-template-default single single-post postid-73822 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Keluarga Besar Ditlantas Polda Aceh Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata Meretas Penantian 14 Tahun, Aceh Besar Kembali Raih Juara Umum Musabaqah Tunas Ramadhan Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku

NASIONAL · 22 Jul 2022 00:43 WIB ·

20 Peserta dari UMKM Makassar Dilatih Produk Inovasi Nilam oleh ARC USK


 20 Peserta dari UMKM Makassar Dilatih Produk Inovasi Nilam oleh ARC USK Perbesar

Harianrakyataceh.com – Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Atsiri Research Center (ARC) memberikan pelatihan produk inovasi nilam kepada UMKM di Makassar mulai 18-20 Juli 2022.

Pelatihan yang diikuti oleh 20 orang peserta tersebut dilaksanakan di Hotel Kryad Haka Makassar dan bekerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla.

Tim instruktur dipimpin oleh Kepala ARC-USK, Syaifullah Muhammad dengan anggota Nadia Isnaini, Adinda Gusti Vonna dan Nanda Funna Ledita.

Dalam Pelatihan selama tiga hari penuh tersebut telah diberikan berbagai materi mengenai dasar-dasar pengembangan nilam dari hulu ke hilir, praktek langsung pengembangan produk berbasis minyak nilam yang telah dipurifikasi seperti parfum, sabun, medicated oil dan body butter. Juga diberikan materi terkait Business Model Canvas (BMC), branding, digital marketing, pengelolaan keuangan UMKM, Pengurusan Izin BPOM dan HAKI.

Selama pelatihan peserta memproduksi langsung produk inovasi nilam dibawah bimbingan instruktur ARC yang berpengalaman. Peserta juga diberikan alat produksi agar bisa terus mengembangkan usaha dimasa yang akan datang.

Manajer Bidang Ekonomi dan Sosial Hadji Kalla, Herni dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada ARC dan peserta pelatihan yang selama 3 hari penuh mengikuti berbagai materi yang diberikan. Ia menjelaskan, kegiatan ini telah lama direncanakan oleh Yayasan Hadji Kalla dan saat ini telah berhasil dilaksanakan.

“Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla sendiri yang meminta kami untuk melaksanakan pelatihan ini bekerjasama dengan ARC. Beliau pernah mengikuti seminar yang nara sumbernya Kepala ARC, Syaifullah Muhammad, kemudian dilanjutkan membuat MoU dan MoA dengan Rektor USK dan ARC,” tutur Herni.

Kegiatan tersebut dibiayai oleh CSR Kalla Group yang dilaksanakan oleh Yayasan Hadji Kalla.Tujuan dari pelatihan ini diharapkan bisa memberikan area baru bagi masyarakat Sulawesi khususnya UMKM, untuk mendapatkan penghasilan.

“Kami berharap, pengetahuan yang diperoleh selama 3 hari ini baik teori maupun praktek langsung, dapat dikembangkan lebih lanjut kepada masyarakat desa di berbagai pelosok Sulawesi” tutupnya.

Sementara itu Kepala ARC, Syaifullah Muhammad dalam paparannya menyampaikan bahwa Sulawesi merupakan salah satu produsen nilam terbesar di Indonesia terutama Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, juga ada sebagian kecil di Sulawesi Selatan.

Beberapa perusahaan besar telah lama membina petani, penyuling dan membeli langsung minyak nilam dari masyarakat dan pengumpul. Hanya saja seluruh produk yang diperdagangkan adalah minyak nilam mentah (Crude Patchouli) yang diperoleh dari penyulingan secara tradisional melalui ekstraksi uap panas (steam).

“Di Sulawesi belum ada sentuhan inovasi untuk purifikasi (pemurnian) dan peningkatan kualitas minyak nilam yang dikembangkan menjadi produk turunan nilam seperti parfum, medicated oil aroma terapi, body butter dan lain-lain,” urai Syaifullah

Menurutnya, pengembangan produk turunan selait meningkatkan nilai tambah, pembukaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan masyarakat, juga akan membentuk ekosistem baru dari tataniaga nilam yang lebih berkeadilan untuk semua stake holders, dimana harga minyak nilam akan relatif stabil seiring meningkatnya kebutuhan minyak nilam akibat munculnya start up baru atau UMKM yang menggunakan nilam sebagai bahan baku produk inovasi mereka.

“Ini akan berdampak positif untuk jangka panjang khususnya kepastian supply bahan baku nilam secara berkelanjutan,” ucapnya.

Doktor Teknik Kimia lulusan Australia itu menerangkan, bersama Yayasan Hadji Kalla, pihaknya akan mengupayakan mereplika keberhasilan ARC membangun ekosistem baru (Blue Ocean) nilam dengan pendekatan Pentahelix di Aceh untuk diterapkan di Sulawesi. Sehingga UMKM produk turunan nilam akan berkembang juga di Sulawesi.

“Sudah saatnya minyak nilamnya dari negeri kita dan parfumnya pun ada di negeri kita juga. Nilam from seed to seal harus terjadi di negeri kita sendiri,” pungkas Syaifullah.

Kegiatan pelatihan ditutup secara resmi Rabu Sore, 20 Juli 2022 oleh Herni mewakili Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla. Penutupan ditandai dengan penyerahan sertifikat, alat produksi dan juga ratusan botol empat produk yang diproduksi selama pelatihan untuk bisa segera dipasarkan. (rif)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Mahfudz Y Loethan Ditunjuk Jadi Wakomtap Perencanaan Pembangunan Kewilayahan Kadin Indonesia

15 March 2025 - 15:07 WIB

PHK Sepihak Tenaga Pendamping Desa oleh Kemendes PDT, Haji Uma: Melanggar Aturan dan Tidak Manusiawi

14 March 2025 - 23:15 WIB

Mengenal Sistem Transaksi REPO Surat Utang di Bursa Efek Indonesia

14 March 2025 - 16:59 WIB

Prabowo: Anak Orang Miskin Tidak Boleh Miskin, Itu Tekad Kami

13 March 2025 - 17:16 WIB

Pemerintah Aceh Kembali Bantu Pulangkan Jenazah Asal Pidie Jaya dari Jakarta

12 March 2025 - 17:16 WIB

Prabowo Panggil Pandawara Group Bahas Isu Lingkungan Dan Sampah

11 March 2025 - 12:01 WIB

Trending di NASIONAL