class="post-template-default single single-post postid-74476 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PT Solusi Bangun Andalas Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025 Bersama Masyarakat di Car Free Day Banda Aceh Sah, Mualem Lantik Sayuti-Husaini jadi Walikota-Wakil Walikota Lhokseumawe Besok, Bupati-Wakil Bupati Pidie Jaya Dilantik 34 Penindakan dan 315 Teguran Selama 7 Hari OPS Keselamatan Seulawah  Kisruh Pengurus Masjid Taqwa Gandapura Dibantu Tangani Kejari Bireuen

GAYO-ALAS · 29 Jul 2022 17:03 WIB ·

BCCPGLE-KFW Jadikan Aceh Tenggara dan Galus Pilot Project Pemulihan Ekosistem Leuser


 BCCPGLE-KFW Jadikan Aceh Tenggara dan Galus Pilot Project Pemulihan Ekosistem Leuser Perbesar

Harianrakyataceh.com – Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues, dijadikan pilot Proyek konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan iklim di ekosistem gunung Leuser di Provinsi Aceh.

Muhammad Khairul Rizal, Deputy Technical Advisor pada Proyek Biodiversity Conservation and Climate Protection in The Gunung Leuser Ecosystem (BCCPGLE) menjelaskan, kegiatan kerja sama hibah Pemerintah Jerman (KFW) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Berdasarkan SK.01/SET/HLN/2015, tanggal 24 Juni 2015, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sebagai Executing Agencies.

“Proyek ini dilaksanakan di 5 Kabupaten/Kota di Aceh, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara dan Gayo Lues. Sementara pelaksanaan kegiatan difokuskan pada Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues,” kata Muhammad Khairul Rizal, kepada media Jumat (29/7).

Kegiatan melibatkan 28 kelompok tani hutan konservasi (KTHK) tersebar di 10 desa. Untuk kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues luas lahan yang akan dilaksanakan kegiatan pemulihan ekosistem seluas 2.595,42 Ha, dalam zona/blok tradisional yang berbatasan langsung dengan hutan dan lahan basah dalam Kawasan Ekosistem Gunung Leuser.

“28 Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) dari 10 Desa yang telah memiliki kerjasama kemitraan konservasi terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud,” jelasnya.

Projek pemulihan ekosistem dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme Kebun Bibit Pemulihan Ekosistem (KBPE). Benih digunakan dalam kegiatan berasal dari dalam dan sekitar Kawasan Konservasi dan Desa yang mempunyai nilai manfaat secara langsung kepada masyarakat antara lain pinang, petai, jengkol, kemiri, durian, manggis, langsat dan alpukat.

“Dukungan yang sangat besar dari Masyarakat, pelaksana pemerintahan desa dan kecamatan adalah kunci dari keberhasilan dari program ini, sehingga rasa memiliki dari program tersebut, dan juga koordinasi antar pihak harus ditingkatkan dan diperkuat,” katanya lagi.

Sementara menindaklanjuti pemberitaan beredar dalam beberapa waktu belakang terkait kegiatan Proyek Biodiversity Conservation and Climate Protection in The Gunung Leuser Ecosystem (BCCPGLE) di Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues.

BBTNGL bersama GFA Consulting Services GmbH melaksanakan kegiatan Rapat Harmonisasi dan Koordinasi bersama Jajaran pemerintah tingkat Kecamatan yang di hadiri oleh Camat Darul Hasanah, Camat Ketambe, Bapak Kapolsek Darul Hasanah, Bapak Dandim Darul Hasanah, Bappeda Aceh Tenggara (GTM), BBTNGL, 17 KTHK, 6 Kepala Desa, Ketua PWI Aceh Tenggara, Insan Pres dan BCCPGLE, kegiatan ini berlangsung di Kantor Camat Darul Hasanah kemarin Kamis (28/7). (val/rif)

Artikel ini telah dibaca 120 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Putra Terbaik Dataran Tinggi Gayo Jabat Wakapolres Bener Meriah

16 February 2025 - 16:09 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara Terpilih Dilantik Mingggu 16 Februari

14 February 2025 - 18:11 WIB

Nyambi Kurir Narkoba, Oknum Sipir Lapas Kutacane Ditangkap Polres Aceh Tenggara

14 February 2025 - 18:05 WIB

Kasus Korupsi Dana Desa Jongar Asli Aceh Tenggara Mulai Disidangkan

13 February 2025 - 18:11 WIB

Ketua PWI Subulussalam Narasumber di Rakor Evaluasi Pilkada 2024

6 February 2025 - 19:58 WIB

Satpol PP Dan WH Grebek Warung Penjual Tuak

5 February 2025 - 17:50 WIB

Trending di GAYO-ALAS