BIREUEN (RA) – Ratusan goweser dari seluruh Aceh pada Minggu (31/7) menjajal ganasnya jalan berbatu diantara perkebunan sawit dan panas menyengat di atas perbukitan Pante Karya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen, sampai ke air terjun Alue Meuh, Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, dengan menempuh jarak kurang lebih 15 Km.
Para goweser tersebut berkumpul dalam rangka mengikuti event Jejak Adventure Perjuangan (JAP) ke 2, yang diselenggarakan oleh Goweser Matang Mountain (GMM) Bike Community, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 komunitas yang berpusat di Matangglumpangdua, Kabupaten Bireuen ini.
Hal yang istimewa dari kegiatan bersepeda gunung kali ini adalah adanya santunan untuk anak yatim dan fakir miskin di lokasi start dan finish.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia, Hamdani SE MSM kepada Harian Rakyat Aceh, Senin (1/8).
“Pembagian bingkisan dan sumbangan alakadar di lokasi start dan finish kepada anak yatim dan fakir miskin adalah bentuk keprihatinan kami kepada warga pedalaman tersebut, juga untuk menunjukkan kepada warga setempat, bahwa kami berolahraga bukan sekedar hura-hura,” kata pria yang berprofesi sebagai dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe ini.
Hamdani juga menjelaskan, sumber sumbangan tersebut berasal dari peserta dan juga pengusaha, yakni H Mukhlis AMd SH dan Heri Saputra yang terkenal dengan brand Eric Oppo Smarphone (EOS) yang merupakan pengusaha ponsel di Matangglumpangdua.
“Ada dua pengusaha yang menjadi penyumbang utama untuk anak yatim dan fakir miskin di lokasi start dan finish selain dari peserta, yakni Haji Mukhlis dan Eric. Terimakasih juga kami ucapkan kepada para donatur lainnya yang menjadi sahabat GMM,” ungkap Hamdani.
Atas nama panitia, ia juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dari komunitas GMM yang telah bahu-membahu demi suksesnya acara JAP 2.
“Jumlah peserta JAP 2 lebih sedikit dibandingkan penyelenggaraan event serupa tahun lalu, tapi ia menyebut banyak faktor, salah satunya selain meredanya pandemi Covid-19, juga banyak komunitas sepeda yang mulai jenuh,” sebutnya.
Disebutkan, tahun lalu pada JAP 1 pesertanya lebih banyak, saat itu sedang merebak pandemi, orang butuh refeshing, dibatasi pun orang tetap ingin ikut. Tapi tahun ini pesertanya lebih sedikit, selain sudah meredanya pandemi, juga banyak komunitas sepeda sudah mulai jenuh.
Hamdani yang juga didampingi panitia lain berharap tahun depan bisa melaksanakan lagi JAP 3 dengan rute yang berbeda.
“JAP ini sudah kami rencanakan untuk menjadi agenda rutin tahunan dalam rangka HUT GMM, mudah-mudahan tahun mendatang bisa lebih meriah dengan rute yang lebih asik lagi,” ungkap Hamdani.
“Untuk peserta yang sudah berpartisipasi pada JAP 2 tahun ini, kami panitia berterimakasih, dan juga mohon maaf bila ada kekurangan dalam pelayanan,” pungkasnya. (akh)