BIREUEN (RA)- Peresmian Masjid Jamik Kota Juang, Bireuen – Aceh di Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah oleh Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani SH MSi pada Selasa (2/8) disambut gembira oleh masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Donggala.
Menurut informasi dihimpun media ini, kegembiraan itu terpancar dari sambutan hangat pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang hadir menyaksikan peresmian masjid.
Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani didampingi istri Hj Nurjannah Ali SE MM menjelang akhir masa jabatannya hadir langsung dalam peresmian masjid bantuan masyarakat Bireuen tersebut.
Dalam sambutannya, Muzakkar menyampaikan bahwa, Aceh sangat konsen dalam mempertahan kedaulatan Indonesia, sprit kota Juang Bireuen dalam melawan penjajahan oleh kolonial Belanda. Aceh mengalami musibah gempa dan tsunami, Donggala juga demikian.
“Maka dari itu, kami bergerak sama-sama di Bireuen untuk mengumpulkan dana dalam membantu saudara-saudara yang ada di Donggala,” pungkasnya.
Diakhir sambutannya, Muzakkar menyampaikan bahwa hikmah dari bantuan ini terjalinnya persaudaraan antara Bireuen dan Donggala.
Ketua panitia pembangunan, H Mukhlis AMd SH mengapresiasi pemerintah Kabupaten Donggala dan masyarakat Limboro yang dari awal telah membantu pembangunan masjid ini mulai dibangun pada awal bulan Februari tahun 2022, yang peletakan batu pertamanya pada 10 September 2021.
Pada waktu itu, hadir dari Pemerintah Kabupaten Bireuen yang diwakili oleh beberapa Kepala SKPK dengan Ketua rombongan Bapak Ir Fadhli Amir ST MT selaku Kadis PUPR Kabupaten Bireuen. Dari awal pembangunan hingga selesai dengan segala keterbatasan, pihaknya baru dapat menyelesaikan pembangunan masjid ini dalam kurun waktu enam bulan.
H Mukhlis dalam sambutannya juga turut menjelaskan history pembangunan Masjid Kota Juang Bireuen tersebut.
“Pembangunan masjid tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat Bireuen terhadap dampak dari bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Palu dan Donggala pada 28 September tahun 2018,” ujarnya.
Disebutkan, musibah terjadinya gempa bumi dikala itu, yang memporak-porandakan harta benda masyarakat termasuk masjid, membuat Bupati Bireuen dikala itu Almarhum H Saifanur S Sos terenyuh dan sangat sedih kepada masyarakat tertimpa musibah.
“Atas keprihatinan almarhum, kami berkonsultasi dan sepakat untuk membangun masjid dikala itu. Saya dipercaya menjadi ketua tim penggalangan dalam kegiatan amal yang bertajuk Malam Galang Amal Gempa bumi dan Tsunami Palu dan Donggala, yang disupport oleh PT Takabeya Perkasa Grup, KONI, DKA, para guru, mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat Bireuen,” ujarnya.
Selain itu, katanya, Pemerintah Daerah (Pemda) Bireuen juga turut menggalang dana dari aparatur sipil negara (ASN).
“Pembangunan Masjid tersebut dibangun dengan total mencapai sekitar Rp 800 juta rupiah. Sementara dana terkumpul dari masyarakat dan ASN di Bireuen berjumlah Rp 420 juta. Namun, pembangunan masjid terus dilanjutkan dan sepenuhnya dana yang tidak cukup saya tanggu pribadi,” sebut sapaan Mukhlis Takabeya ini.
Sementara itu, Bupati Donggala Dr Kasman Lassa SH MH mengucapkan rasa syukur atas kepedulian masyarakat Bireuen. Ia mengaku, bantuan yang telah diberikan ini akan dijaga dengan baik dan apa yang belum terselesaikan akan dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Donggala.
Kolaboratif semua pihak untuk membantu Donggala diapresiasi oleh Bupati dan masyarakat Donggala.
“Insyaallah, bantuan masjid ini menjadi pahala dan bermanfaat bagi yang akan menggunakannya. Masjid ini juga menjadi simbol persahabatan antara dua daerah, Bireuen dengan Donggala,” pungkas Kasman Lassa.
Turut hadir mewakili Bireuen dalam rombongan untuk meresmikan masjid tersebut yaitu, Ketua Pembangunan H Mukhlis Amd SH beserta Ibu Hj Sadriah SKM MKes, Kadis PUPR Ir Fadhli Amir ST MT, Kepala Bappeda Muslim MSi, dan Kadis Syariat Islam Anwar SAg. (akh)