Gayo Lues – Masyarakat Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca diminta waspada stunting. Kasus stunting di Gayo Lues sedang mengalami peningkatan. Hal tersebut di sampaikan Kadis P2AP3KB Gayo Lues Yunidar pada sosialisasi Stunting di dua kecamatan tersebut pada giat sosialisasi stunting rabu 3/08/22.
Hadir pada sosiali stunting fokompimcam Rikit Gaib dan Pantang Cuaca para Bidan desa Kader KB dan anggota PKK.
Lebih Lanjut Yunidar mengatakan Anak stunting bisa dikarenakan berbagai penyebab. Dimulai dari masa kehamilan yang tidak dijaga dengan baik, umur ibu yang terlalu muda, jaarak melahirkan yang terlalu dekat dan anak tidak mendapatkan ASI ekskusif di enam bulan awal kehidupannya.
Walau sulit untuk bisa merubah dengan cepat menjadi seperti anak-anak normal lainnya, tetapi anak stunting masih memiliki harapan untuk hidup lebih baik dengan memperbaiki pertumbuhannya dengan cara di bawah ini.Memperbaiki kondisi anak yang dianggap memiliki gangguan stunting ternyata bisa dilakukan.
Stunting yang mengakibatkan postur tubuh anak lebih kecil dari anak-anak seusianya ini sebaiknya cepat dilakukan ketika si kecil berusia di bawah 3 tahun. Ketika si kecil masih di usia di bawah tiga tahun, masa pertumbuhan dan saya serap tubuh terhadap vitamin dan mineral sedang optimal
Selain usia di bawah 3 tahun, ada satu kesempatan lagi untuk anak stunting mengejar ketertinggalannya. Yaitu pada masa sebelum pubertas. Pada masa itu anak bisa diajak untuk aktif berolahraga dan makan-makanan bergizi. Teenage Yunidar
Yunidar mengingatkan Jangan lupa untuk memberikan suplemen dan vitamin peninggi badan agar pertumbuhan tinggi badannya bisa maksimalMenangani gangguan pertumbuhan seperti stunting harus disiplin mengatur pola makannya.
Anak stunting harus diatur pola makan yang bergizi seimbang untuk mengejar ketertinggalannya selama dari di dalam kandungan. Gizi seimbang adalah memenuhi 50% karbohidrat, 10% protein, dan maksimal 40% lemak. Hitungan ini berlaku untuk anak usia di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun lemak maksimal 30%.
Menurutnya kasus stunting di Indonesia kebanyakan diakibatkan kekurangan asupan kalori dan protein. Selain itu si kecil juga bisa saja tidak mendapatkan makanan berkualitas saat pemberian MPASI. Karena banyak ibu yang memberikan MPASI hanya berupa sayuran dan berbagai kandungan tepung, seperti gandum. Dan untuk makanan mengandung protein banyak di dapat dari wortel, brokoli atau tahu tempe.
Sebenarnya bukan hanya itu saja yang dibutuhkan tubuh anak. Anak juga membutuhjan gizi yang baik yang berasal protein hewani. Makanan yang banyak mengandung protein hewani ada berupa daging, ikan, susu dan telur. Makanan ini akan melengkapi kebutuhan gizi dan optimalkan pertumbuhan anak stunting. Serta tidur yang cukup tutupnya . (Yud)