Harianrakyataceh.com – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Banda Aceh menyatakan pihaknya masih menemukan kopi saset yang dijual di daerah itu mengandung bahan berbahaya berupa obat-obatan.
“Kopi instan, yang saset itu masih kita temukan mengandung bahan kimia obat, bahkan ada obat kuat,” kata kata Yudi saat sosialisasi program pengujian bahan berbahaya di 1.000 warung kopi Aceh, di Banda Aceh, Jumat.
Yudi menjelaskan Aceh belum terbebas dari penggunaan bahan berbahaya pada makanan, terutama boraks.
Beberapa makanan yang masih didapati di mengandung boraks seperti mi, bakso, ketupat, kerupuk tempe, nasi buras, lontong, hingga siomay.
Sedangkan untuk kopi, kata Yudi, kopi Aceh umumnya terbebas dari bahan berbahaya, kecuali kopi instan atau kopi saset yang masih mengandung bahan kimia obat-obatan, mulai dari obat kuat, obat tradisional ilegal hingga paracetamol.
“Itu nanti akan kita rekomendasi untuk dicabut dari warung tersebut, kopi saset itu,” katanya.
Sedangkan kopi sareng Aceh, hasil pengawasan kita selama ini aman, data kita yang menyatakan kopi Aceh itu aman, katanya lagi.
Oleh sebab itu, BPPOM mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi kopi saset yang mengandung bahan berbahaya obat-obatan tersebut.
Di samping itu, BPPOM di Banda Aceh juga memiliki program pengujian bahan berbahaya di 1.000 warung kopi seluruh Aceh, untuk mendeteksi apakah makanan yang jual mengandung bahan berbahaya atau tidak.
Kata Yudi, tes cepat deteksi boraks itu dilakukan khusus terhadap makanan yang dijual di setiap warung kopi.
Tujuannya untuk menciptakan rasa aman dari masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Aceh saat menyantap makanan yang dijual di setiap warung kopi.
“Warung kopi yang telah diintervensi akan diberi tanda stiker Sanger Ureung Aceh, bahwa warung kopi ini sudah dinyatakan aman dikunjungi dan dikonsumsi,” katanya. (ANT/rif)