HARIANRAKYATACEH.COM – Oknum yang diduga pejabat teras Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Subulussalam berinisial J mengakui adanya kejadian penggerebekan yang dilakukan istrinya pada bulan Juli lalu di Banda Aceh yang rekaman videonya menjadi perhatian masyarakat.
J menceritakan, kejadian itu hanya kesalahpahaman antara ia dengan istrinya.
Dikatakan, kejadian itu terjadi pada awal bulan Juli lalu yang dimana J saat itu berada di Banda Aceh untuk konsultasi dengan pihak Kemenag Wilayah Aceh.
Sehari setelah konsultasi, ia pergi ke Kantor Samsat untuk mengurus perpanjangan pajak mobil miliknya dan mobil istri.
Di kantor Samsat, J mengaku bertemu dengan wanita yang masih merupakan bawahannya yaitu oknum guru di salah satu sekolah tingkat dasar dibawah naungan Kementerian Agama Kota Subulussalam.
Sebelumnya, J menjelaskan wanita yang diketahui berstatus istri orang berinisial S itu pernah mengusulkan pindah tempat bekerja dari fungsional ke struktural.
“Saat saya mengurus pajak mobil di kantor Samsat, ketemu dengan Bu S, lalu kami ngobrol. Karena pengurus pajak sudah selesai maka saya ajak diluar ngobrolnya. Setelah itu, saya pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Zuhur. Setelah salat saya keluar dari masjid dan jumpa sama istri saya dan dia keberatan dengan kondisi itu langsung membuka pintu mobil dan menarik bu S dari dalam mobil. Agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan terhadap S, saya berusaha melerai dan ingin menjelaskan ceritanya tapi istri saya tetap menarik bu S dari dalam mobil ” ungkap J saat beberapa tokoh masyarakat mendatangi diruang kerjanya, Senin (18/7/2022).
Sesampainya di rumah, J menceritakan awal mula kepada istrinya terkait pertemuan dirinya dengan S tanpa diduga di kantor Samsat. Setelah menceritakan, J mengatakan istrinya meminta maaf karena tidak tahu alur ceritanya.
“Setelah sampai di rumah saya diberikan kesempatan untuk menceritakan semuanya, setelah mendapat penjelasan istri saya minta maaf begitu juga dengan saya meminta maaf juga sama istri karena tidak memberitahu saya jumpa sama bu S” tambahnya.
J pun menegaskan tidak ada berbuat apa-apa dengan S karena lokasinya pun masih dilingkungan masjid. Hanya saja kejadian itu terjadi karena kesalahpahaman antara ia dengan istrinya. “Memang saya akui salah karena tidak memberitahukan kepada istri bahwa saya bertema bu S di kantor Samsat. Makanya, setelah saya jelas kan awal mulanya, istri saya meminta maaf karena tidak tau ceritanya bagaimana,” kata J. (lim)