HARIANRAKYATACEH.COM – Dinamika pemilihan Ketua IKA PMII Aceh Timur periode 2022-2027 semakin memanas. Banyak calon yang muncul dengan berbagai macam. Ada yang pengusaha, akademisi, aktivis sosial, bahkan latar belakang politik yang berbeda.
Pemilihan calon Ketua IKA PMII Aceh Timur akan berlangsung pada Musyawarah Cabang Pertama (muscab) yang di selengarakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2022 di aula Kementrian Agama Kabupaten Aceh Timur.
Syahrul Maulana, selaku Ketua Pelaksana Muscab ke-I IKA PMII Aceh Timur untuk periode 2022-2027 menyatakan muscab harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk keberlangsungan keluarga besar alumni PMII Aceh Timur.
Baginya, siapapun nanti yang terpilih menjadi ketua cabang harus bisa memastikan bahwa kepentingan organisasi harus diutamakan dari pada kepentingan segelintir kelompok dan individu.
IKA PMII Aceh Timur harus bisa menjadi rumah perdamaian dan ruang curhat bagi Para aktifis alumni PMII se-Kabupaten penjuru pantai timur Aceh. “Muscab IKA PMII merupakan forum yang sangat penting untuk merekomendasikan berbagai program-program strategis dan memilih se-orang ketua untuk 5 tahun kedepan,” katanya, Sabtu, 06 Agustus 2022.
Syahrul menyebutkan, banyak pekerjaan rumah bagi senior-senior PMII Aceh Timur, diantaranya adalah mengawal dan mendorong kader-kader PMII yang sudah selesai berproses di kepengurusan cabang agar punya gairah untuk terus berproses di tingkat selanjutnya baik di tingkat PKC ataupun PB PMII.
Menurutnya, hal itu penting untuk merubah mindset kepemimpinan kader PMII se-kabupaten penjuru pantai timur Aceh dan yang tidak kalah penting adalah berjejaring ditingkat wilayah bahkan nasional.
“Saya melihat lemahnya gairah kader-kader PMII untuk berproses sampai tingkat nasional disebabkan karena kurangnya dorongan, penataan dan pengawalan senior-senior yang belum terkonsolidasikan secara maksimal,” jelas ketua panitia tersebut.
Syahrul menegaskan, IKA PMII Aceh Timur khususnya harus bisa menjadi ruang start pendistribusian kader yang sudah selesai berproses di PMII. Sehingga kedepan tidak terkesan PMII hanya memproduksi kader yang outputnya tidak terkonsolidasikan.
“Saya sangat yakin ke depan IKA PMII Aceh Timur bisa menjadi ruang konsolidasi dan mengakomodir berbagai kepentingan kader baik politik, ekonomom, pengusaha, ASN, akademisi dan profesi lainnya sehingga akan melahirkan banyak kader-kader dengan berbagai macam pakar profesi,” tambahnya.
Syahrul beserta senior dan kader muda PMII memastikan akan memilih ketua yang bisa membawa dan mengakomodir berbagai kepentingan dan berbagai minat bakat kader dan alumni PMII.
Sehingga, dikatakannya, Keluarga Besar PMII Aceh Timur kedepan bisa berkontribusi lebih besar dan menjadi role model bagi organisasi lain khususnya yang ada di Kabupaten Aceh Timur ataupun se-kabupaten penjuru pantai timur Aceh.
“Banyak kader PMII yang sudah selesai berproses di cabang dan berminat di wirausaha tetapi sayangnya IKA PMII belum bisa mengakomodir secara maksimal. Sehingga berbagai stakeholder belum bisa di akses baik pasar ataupun permodalan dan Insya Allah kedepan akan kita pastikan semua realisasi tersebut dapat berjalan dengan lebih baik lagi,” tegasnya. (ung)
