Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 8 Aug 2022 16:49 WIB ·

Keuchik Tanjong Raya Siap Kibarkan Bendera Bulan Bintang


 Keuchik Desa Tanjong Raya, Tgk Mauliadi Sulaiman. Perbesar

Keuchik Desa Tanjong Raya, Tgk Mauliadi Sulaiman.

BIREUEN (RA) – Tgk Mauliadi Sulaiman, selaku Keuchik Desa Tanjong Raya, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen mengatakan siap mengibarkan bendera bulan bintang pada peringatan perdamaian bangsa Aceh dengan Republik Indonesia (RI) ke-17 atau yang dikenal dengan sebutan MoU Helsinki, bertepatan dengan 15 Agustus 2022 mendatang.

Ia akan mengibarkan bendera bulan bintang, apabila ada intruksi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kabupaten ataupun DPR Aceh.

“Kami masyarakat Desa Tanjong Raya berjanji akan menggelar kegiatan di hari peringatan MoU Helsinki pada 15 Agustus 2022 mendatang. Untuk agenda kegiatan, pihak gampong sudah melakukan musyawarah dan hasilnya sudah disepakati bersama, termasuk tentang pengibaran bendera bulan bintang,” ujar Tgk Mauliadi kepada Harian Rakyat Aceh, Senin (8/8).

Ia berharap, semoga niat baik masyarakat dalam mengenang hari besar bangsa Aceh dapat terealisasi dengan baik.

Saat ditanyai media ini terkait akankah dinaikkan bendera bulan bintang pada perayaan MoU Helsinki, sapaan Tgk Mauliadi ini mengaku akan menunggu intruksi dari DPRK dan DPRA. Jika dewan memerintahkan untuk mengibarkan bendera, ia juga siap mengajak masyarakat untuk melakukan upacara pengibaran bendera.

“Bendera bulan bintang bukan hal yang tabu bagi masyarakat Aceh. tapi secara pemerintahan, saya sangat menghormati perdamaian. Jika tidak diizinkan, tak mungkin saya melawan aturan. Namun jika butir-butir MoU dari perdamaian 17 tahun silam sudah tertuang terkait bendera dan lambang, saya juga akan mengikuti aturan damai tersebut,” pungkasnya.

Hari ini, sebutnya tegas, bangsa Aceh belum sepenuhnya merdeka atas perdamaian, karena masyarakat belum bisa menaikkan bendera Aceh dalam peringatan MoU Helsinki. Padahal, semua kekhususan Aceh termasuk pengibaran bendera, sudah diatur dalam buti-butir Undang Undang Pemerintah Aceh (UUPA). Namun pihak DPRA masih bernegosiasi dengan pusat dalam memperjuangkan bendera dan lambang.

Dirinya berharap, Pemerintah Aceh melalui Pj Gubernur yang baru dilantik, supaya dapat mendesak Pemerintah Pusat untuk segera merealisasikan seluruh butir-butir MoU Helsinki demi keutuhan perdamaian di Aceh. (akh)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Diperiksa Tiga Jam, Terlapor Akui Ancam Wartawan Melalui Telepon

18 April 2024 - 20:16 WIB

Ratusan Personel Kodim 0111/Bireuen Ikut Olahraga Hash Run

18 April 2024 - 16:49 WIB

Bulog Sub Divre Lhokseumawe Pastikan Stok Beras Aman

18 April 2024 - 16:23 WIB

Pemerintah Aceh dan Haji Uma Bantu Pemulangan Jenazah Warga Kota Juang Bireuen

17 April 2024 - 21:03 WIB

Danrem 011/Lilawangsa Pamit Tugas ke Prajurit Saat Halal Bihalal

17 April 2024 - 17:40 WIB

Iskandar Usman Al-farlaky ditunjuk Mualem Cabup Aceh Timur, Ketua IKAPA Siap dukung Penuh

17 April 2024 - 09:56 WIB

Trending di DAERAH