ACEH BESAR (RA) – Masa turun sawah di wilayah Aceh Besar sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Memasuki bulan Agustus 2022, hampir seluruh wilayah persawahan di Aceh Besar telah ditanami bibit padi.
Tapi, ada juga beberapa wilayah di Aceh Besar masih belum bisa menanam bibit padi baru, karena lahan persawahan mereka yang berada di wilayah kecamatan Ingin Jaya dan kecamatan kuta Baro mengalami kekeringan, Rabu (10/8).
Hal itu disebabkan kondisi air di saluran irigasi yang mengairi areal persawahan di wilayah Kecamatan Ingin Jaya dan kecamatan Kuta Baro, tepatnya di Gampong Gani, Ateuk Lueng Ie, Ateuk Anggok dan juga Gampong Blang Iteh masih dalam kondisi kering. Sehingga di wilayah persawahan daerah itu belum terisi air, akibatnya petani tidak bisa menanam padi.
Nuraini salah seorang petani mengatakan, akibat air irigasi diwilayah itu kering sehingga membuat para petani terlambat menama bibit padi baru. Apalagi dalam beberapa minggu ini hujan pun tidak turun, sehingga petani di wilayah itu harus menyewa mesin pompa air agar dapat mengairi air di persawahan.
“Akibat tidak ada air di irigasi, sehingga petani di wilayah ini harus menyewa mesin pompa 50,000- 80,000 perhari, ditambah lagi bahan bakar minyak. Ujarnya.
Ia berharap kepada pemerintah terkait, agar air irigasi diwilayah itu diairi, mengingat petani di wilayah itu masih memasuki masa tanam, Sehingga sangat diperlukan terisi air yang memadai di dalam persawahan.
“Jika tidak ada air di irigasi, maka petani tidak bisa menanam bibit padi. Di khawatirkan akibat tidak terisi air beberapa lahan persawahan di wilayah ini mengakibatkan terancam tidak bisa menanam.” Ujarnya.