MEUREUDU (RA) – Luar biasa memang, sudah diprediksikan sebelumnya, bahwa pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke 77 tahun ini suasana Kota Meureudu sangat semarak. Prakiraan tersebut karena sudah dua tahun (2020 dan 2021) HUT RI diperingati secara sederhana karena alasan Covid-19. Menyusul pulihnya penyakit dimaksud, keramaian 17 Agustus 2022 ini kembali seperti semula.
Ribuan warga Pidie Jaya didominasi para ibu rumah tangga dengan memboyong anak-anaknya memadati pinggiran lapangan untuk menyaksikan dan memvidiokan upacara sekaligus beberapa atraksi yang dimainkan pelajar dan siswa SMP dan SMA termasuk drum band. Penampilan drama klosal menceritakan sejarah tetang Pahlawan Srikandi Aceh Cut Mutia melawan kononial Belanda dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah ini pun sangat menarik dan merinding bulu roma.
PLt Kadis Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Zulkarnaini, yang juga Koordinator Lomba Dayung Sampan (laju-laju peuraho—red) diikuti sejumlah kecamatan. Setiap sampan beranggotakan tiga orang. Keluar sebagai juara pertama yaitu Kecamatan Panteraja (Fakhrul, Saiful dan Bang Ham). Juara kedua Kecamatan Jangkabuya atau Pasi Aron (Samsul Bahri, Muhammad dan Kamaruddin).
Sedangkan juara ketiga adalah Lhok Lancang Paru Kecamatan Bandarbaru beranggotakan, Khalidin, Wahid serta Idris. Hadiah termasuk piala bagi pemenag untuk berbagai jenis lomba, diserahkan Rabu (17/8) malam (malam tadi-red) di Panggung Mideuen Meurah Seutia Komplek kantor bupati lama sekaligus penutupan.
Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) HUT RI ke 77 adalah Bupati Pidie Jaya, Tgk H Aiyub bin Abbas. Selain dihadiri, Wabup, anggota Forkopimda, Ketua MPU, Kekamenag, Kepala Baitul Mal juga Sekdakab, para asisten, staf ahli, kepala SKPK plus ASN, pelajar dan siswa serta TNI/Polri. Hingga Rabu (17/8) petang suasana Kota Meureudu juga dipadati warga dan sebagian ikut menyaksikan upacara penurunan bendera. (age/rus).