KUALA SIMPANG (RA) – Penanaman mangrove secara massal kembali dilakukan di pesisir Aceh Tamiang. Kali ini kegiatan pelestarian ini dimotori oleh Polres Aceh Tamiang dalam rangka memperingati HUT RI ke 77 tahun.
Kepala Polres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali mengatakan, selain untuk menjaga ekosistemnya tumbuhan ini diyakini memiliki peran ekologis yang besar bagi kehidupan manusia.
“Jadi perlindungan dan pemulihan ekosistem mangrove merupakan langkah penting bagi kita semua dalam memitigasi perubahan iklim,” kata Imam Asfali usai melakukan tanam mangrove secara simbolis di Pantai Pulau Rukui, Desa Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, Selasa (23/8).
Adapun jumlah bibit mangrove yang ditanam sebanyak 77 ribu batang sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia saat ini. Penanaman mangrove di perairan laut lepas berbatasan dengan Selat Malaka ini melibatkan unsur Forkopimda hingga Forkopincam, instansi terkait dan LSM lingkungan.
“Pohon mangrove yang ditanam sebanyak 77 ribu sesuai dengan usia hari kemerdekaan RI. Lokasi dipusatkan disatu titik pesisir Pantai Pulau Rukui yang merupakan objek wisata laut,” jelas Imam.
Dijelaskan Imam Asfali lagi penanaman 77 ribu pohon bakau ini dilaksanakan serentak di kabupaten/kota se provinsi Aceh termasuk Aceh Tamiang. Sementara Pulau Rukui dipilih karena mangrove berfungsi menangkal abrasi laut yang semakin meluas.
Kapolres berharap keberadaan ekosistem mangrove di kawasan pesisir dapat mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir dan memperbaiki habitat di pantai.
“Diharapkan dapat berdampak pada peningkatan produksi biota laut lainnya, terutama kepiting bangka, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir,” tutur perwira dua melati ini. (ddh/rus)
Teks foto :
Polisi tanam 77 ribu mangrove di objek wisata Pantai Pulau Rukui pesisir Aceh Tamiang sebagai upaya pulihkan ekosistem bakau pada momen peringatan HUT RI ke 77 tahun, Selasa (23/8/2022). IST/RAKYAT ACEH