REDELONG (RA) – Dewan Perwakilan Cabang Organisasi Angkutan Darat Bener Meriah acam melakukan mogok massal untuk menolak wacana harga kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sahru,S.Sos Sekretaris Organda Bener Meriah kepada Rakyat Aceh Selasa (30/8).
Disebutkan, kenaikan harga BBM akan membuat semua tarif angkutan dan semua harga barang bahkan jasa ikut naik. “ Hal ini sudah tentu membuat masyarakat semakin menjerit apalagi ekonomi masyarakat pasca pandemic covid-19 belum juga pulih,” ungkapnya.
Ia menambahkan opsi pemerintah menaikan harga BBM bukan lah opsi pilihan yang tepat untuk saat ini apalagi kenaikan harga dinilai cukup signifikan.” Untuk jenis solar yang sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 7200 per liter dan untuk jenis Pertalit dari Rp 7.600 menjadi Rp 10.000 perliter” jelasnya.
Selain itu katanya kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan mengakibatkan semakin meluasnya masalah kemiskinan dan dapat memicu konflik sosial dalam masyarakat serta memperparah tingkat pengangguran.
Menurutnya, jika kenaikan harga BBM bersubsidi terjadi dipastikan angka inflasi akan bergerak naik dan dampaknya tentu akan sangat memberatkan kehidupan masyarakat banyak.” Bisanya jika harga BBM naik sudah pasti akan memicu kenaikan yang lain seperti halnya penyesuaian tarif angkutan orang, barang dan angkutan pasir galian C” tegasnya.
Ia mencontohkan saat ini untuk harga pasir dan angkutan dari lokasi galian Pante Raya Kecamatan Wih Pesam ke kawasan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Rp 400.000 sampai Rp 450.000 dan akan kemungkinan terjadi kenaikan harga yang mencapai Rp 550.000 sampai Rp 600.000 per trif. “ Dampak kenaikan harga ini juga kan mengurangi daya beli masyarakat” ucap Sahur.
Untuk Syahru berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali wacana kenaikan BBM tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak. (uri)