HARIANRAKYATACEH.COM – Sekda Aceh, Taqwallah mengatakan, penanganan stunting (bayi kurang gizi) menjadi prioritas di Aceh. “Rawat ibu hamil dan bayi sebagai calon pemimpin baru,” ujarnya.
Demikian disampaikan Taqwallah saat memberi arahan kepada para bidan desa dan kepala desa di Aceh Barat Daya (Abdya) SKPD unsur forkopimda serta dihadiri langsung Pj Bupati setempat Darmansyah, Kamis, 1 September 2022.
Dengan mengusung konsep keacehan yakni “tulonggggg…gisa dan bereh terus dilaksanakan hingga dua bulan ke depan dalam rangka menyambut HKN ke 50 tanggal 12 Nopember 2022
Menurutnya, angka gizi buruk pada bayi di daerah julukan “breuh sigupai’; masih tinggi yakni 926 bayi stunting, Bumil KEK 116bl atau 44,5 persen.
Pencegahan stunting, tambah Taqwallah, kepada ibu hamil diantaranya memastikan obat tambah darah selama beberapa bulan, pastikan kelompok orang yang hamil dan merawat bayi dalam kandungan, pemberian makanan tambahan.
Setelah melahirkan bayi harus dipantau perkembangannya baik tinggi atau pun berat badannya.
Kemudian penanganan lainnya setiap desa adalah kepada remaja putri, tiga ibu hamil dan lima balita. Dan penanganan ini ada alokasi dana desa Rp 21, 6 juta sampai 59,1 juta/tahun.
Sementara Pj Bupati Abdya Darmansyah mengatakan mulai bulan ini ia minta petugas bidan desa, kepala desa, kepala sekolah dan dinas terkait bersama-sama melakukan program GISA (Gerakan Imunisasi Stunting Aceh).
Bagaimana pun program GISA di Abdya harus jalan bersama agar angka gizi buruk semakin berkurang. (mat)