MEUREUDU (RA) – Jalan sepanjang lebih kurang satu setengah kilometer yang menghubungkan Gampong Sarahmane-Lhoksandeng Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya, sulit dilalui. Kendati sudah berulangkali minta ditingkatkan, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda untuk ditangani.
“Seingat saya jalan kami disini memang sudah begitu sejak dulu,” kata seorang warga Sarahmane.
Mereka mengaku kewalahan dengan kondisi jalan berbatu dan di sejumlah titik terhiasi lubang. Lebih parah lagi pasca diguyur hujan, jalannya becek atau berlumpur. Rute tersebut nyaris tak pernah sepi terutama pagi dan saat jam pulang sekolah.
“Padahal, pejabat pun sudah pernah kesana,” kata sumber.
Terakhir, sebut warga yang minta identitasnya tidak ditulis mengatakan, bahwa kondisi jalan rusak dilalui Wakil Bupati (Wabup), H Said Mulyadi saat menyaksikan kegiatan Arung Jeram di Krueng Lhoksandeng beberapa bulan lalu. Walau pun begitu, warga sangat berharap perhatian Dinas PU melalui pemkab setempat agar hubungan transportasi mereka yang tinggal di pedalaman menjadi lancar.
“Nyan neukalon model jalan bak kamoue hai pak wartawan. Seu umu jeuet lage nyoue sabe. Bek takhken aspal lagak lageue jalan bak gob, meu aspal cilet-cilet pih tan. (Coba lihat model jalan di tempat kami hai pak wartawan. Seumur jadi memang sudah demikian. Jangankan kan aspal bagus seperti jalan di tempat orang, aspal biasa aja pun tidak ada, red),” timpal seorang IRT disana.
Camat Meurahdua, Iskandar SE, yang dihubungi Rakyat Aceh membenarkan, ruas jalan Sarahmane ke Lhoksandeng atau sebaliknya sulit dilalui dan butuh perhatian pemerintah. Pihaknya mengaku, setiap tahun mengusulkan baik melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) maupun via proposal kepada dinas terkait tapi belum juga ditangani.
Kadis PU Pidie Jaya, Orizal Safitri ST yang dikonfirmasi Rakyat Aceh menyebutkan, ruas jalan dimaksud akan diusulkan tahun 2023 mendatang.
“Ya betul jalan tersebut rusak dan sulit dilintasi warga terutama dengan kendaraan roda dua atau sepeda motor,” ungkapnya.
Diakui, sedihnya anak-anak sekolah baik jalan kaki maupun saat diantar pulang dan pergi oleh orangtuanya. “Insya Allah tahun 2023 kami usulkan,” imbuh Orizal. (age/rus)