RAKYAT ACEH | BIREUEN – Dua pemuda asal Gampong Ie Rhop, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, disambar petir di pesisir pantai desa setempat, Kamis (6/10) sekira pukul 16.30 WIB.
Informasi dihimpun media ini, korban atas nama Abu Bakar Bin Yusriadi (20) dinyatakan meninggal dunia. Sementara kawannya berinisial SR (14), mengalami luka bakar.
Kapolsek Gandapura, Iptu Faisal Saputra melalui Kanit Intel Polsek setempat, Muhammad Faisal kepada Harian Rakyat Aceh membenarkan bahwa seorang pemuda meninggal dunia akibat disambar petir.
Ia menyebutkan, kejadian bermula ketika korban bersama salah seorang kawannya sedang berada di bawah pohon cemara pesisir pantai Ie Rhop saat diguyur hujan deras. Tiba-tiba, suara petir sangat keras dan secara bersamaan korban jatuh tergeletak tak sadarkan diri.
“Saat kejadian tersebut, korban sedang bersama seorang temannya. Namun, hanya Abu Bakar yang jatuh tergeletak tak sadarkan diri, sedangkan temannya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) selamat dengan keadaan luka bakar di tubuhnya,” pungkas Faisal.
Kanit Intel Polsek Gandapura juga mengaku, korban yang meninggal dunia mengalami luka bakar parah di dada bagian atas. Dugaan sementara, luka tersebut akibat disambar petir.
M Faisal merincikan, kedua korban sedang bermain di areal pantai saat hujan deras disertai petir. Kemudian, mereka berteduh di bawah pohon cemara yang tidak jauh dari bibir pantai, tiba-tiba petir menyambar mengenai kedua korban tersebut.
“Saat Abu Bakar sudah tergeletak jatuh, SR (14) berlari dalam keadaan takut untuk meminta pertolongan warga. Dalam perjalanan, Ia berjumpa dengan abang kandung Abu Bakar bernama Alimuddin (29) dan langsung bergegas mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengevaluasi korban,” sebut Faisal.
Ia mengaku, kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Gandapura. Sesampainya di Puskesmas, Abu Bakar dinyatakan meninggal dunia dan kemudian dipulangkan ke rumah duka di Desa Ie Rhop untuk dikebumikan. Sementara teman korban berinisial RS, mengalami luka bakar di perut, dan sekarang mengalami trauma berat dirawat oleh keluarga dirumah. (akh/rif)