RAKYAT ACEH | ACEH UTARA – Sebanyak tujuh kecamatan di Aceh Utara terendam banjir, mulai terjadi pada Selasa (4/10) kemarin sekira pukul 07.30 WIB dan hingga Rabu (5/10) sekira pukul 08.00 WIB. Banjir terus meluas hingga merendam jalan utama kecamatan serta pemukiman penduduk.
Tujuh kecamatan terendam banjir itu, yakni Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timur, Cot Girek, Tanah Luas, Lhoksukon, Samudera dan Kecamatan Nisam. Ketinggian air di sejumlah lokasi antara sepinggang orang dewasa hingga dada.
Kalaksa BPBD Aceh Utara, Asnawi ST.,MSM melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Ns. Mulyadi, S.Kep.,M.Kes menyebutkan, saat ini pihaknya sedang berada di lapangan untuk memantau dan mengevakuasi bagi masyarakat terperangkap dengan banjir.
“Kita dari BPBD Aceh Utara telah mengerahkan Tim TRC,SAR dan RESCUE. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat supaya selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana alam, baik banjir maupun tanah longsor,”ungkapnya kepada Rakyat Aceh, Rabu (5/10).
Ia mengatakan, laporan masyarakat terdampak banjir dan termasuk kerugian material masih terus dilakukan pendataan dilapangan.
Namun, berdasarkan data sementara yang sudah masuk ke BPBD Aceh Utara, Kecamatan Tanah Luas merendam empat gampong, yakni Gampong Serbajaman Baroh 76 rumah terendam, 81 kk atau 207 jiwa, Gampong Blang 78 rumah terendam, 98 kk atau 390 jiwa, Gampong Tanjong Mesjid 57 rumah terendam, 72 kk atau 268 jiwa dan Gampong Rayeuk Kuta 232 rumah terendam, 253 kk atau 787 jiwa.
Kemudian, Kecamatan Samudera merendam 7 gampong, yakni Gampong Mancang 102 kk atau 295 jiwa, Tanjong Awe 100 kk atau 265 jiwa, Tanjong Hagu 60 kk atau 182 jiwa, Madan 167 kk atau 481 jiwa, Kr. Baro Lgh 9 kk atau 34 jiwa, Asan 3 kk atau 8 jiwa dan Gampong Tanjong Baroh 80 kk atau 400 jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Pirak Timu merendam lima gampong, yakni Gampong Leupe 40 kk, Krueng Pirak 84 kk, Matangkeh 50 kk, Rayeuk Pange 70 kk dan Gampong Bungong 30 kk. Dengan lokasi pengungsian berada 10 titik dan telah mendirikan tenda serta dapur umum.
Untuk Kecamatan Matangkuli merendam 22 gampong, yakni Gampong Pante Pirak 47 kk atau 120 jiwa, Siren 36 kk atau 147 jiwa, Leubok Pirak 53 kk atau 197 jiwa, Meunye Pirak 37 kk atau 121 jiwa, Tanjong Haji Muda 48 kk atau 256 jiwa, Gampong Beuringen Pirak 20 kk atau 80 jiwa, Ceubrek Pirak 111 kk atau 380 jiwa, Lawang Pirak 40 kk atau 120 jiwa, Alue Tho 78 kk atau 369 jiwa, Gampong Hagu 105 kk atau 280 jiwa, Punti Matangkuli 150 kk atau 320 jiwa, Tumpok Barat 142 kk atau 480 jiwa, Alue Euntok 82 kk atau 250 jiwa, Tanjong Tgk.Kari 80 kk atau 335 jiwa, Parang Sikureung 170 kk atau 628 jiwa, Meuria 195 kk atau 510 jiwa, Tanjong Tgk Ali 70 kk atau 350 jiwa, Gampong Mee 105 kk atau 330 jiwa,
Teupin Keubeu 130 kk atau 400 jiwa, Blang 150 kk atau 340 jiwa, Gampong Baro 60 kk atau 245 jiwa dan Gampong Teungoh Seuleumak 56 kk atau 164 jiwa.
Namun, dari total 22 gampong itu yang warga mengungsi terdapat 19 gampong. Mereka mengungsi ke meunasah dan telah mendirikan dapur umum di meunasah masing-masing. Sementara fasilitas perkantoran yang terendam banjir di Kecamatan Matangkuli, yaitu Kantor Camat Matangkuli, Polsek Matangkuli, Koramil 15 Matangkuli, Puskesmas Matangkuli, KUA Matangkuli dan sejumlah sekolah yang berada di jalur sungai Keureutoe.
Untuk Kecamatan Cot Girek terendam Gampong Trieng yakni di Dusun Lampoh Kuta 56 kk, Duson Tenggoh 8 kk, Duson Buket Cut 41 kk dan Duson Buket Selamet 7 kk. Sedangkan, di Kecamatan Lhoksukon, merendam 9 gampong, yakni Gampong Meucat 50 kk atau 175 jiwa, Buloh LT 100 kk atau 450 jiwa, Mns Rayeuk 58 kk atau 230 jiwa, Mns Kumbang 205 kk atau 1027 jiwa, Gampong Rawa 30 kk atau 119 jiwa, Meunasah Manyang 220 kk atau 660 jiwa, Meunasah Jok 230 kk atau 630 jiwa, Meureubo 137 kk atau 567 jiwa dan Gampong Meuria 73 kk atau 258 jiwa.
Sementara Kecamatan Nisam, yang terendam hanya badan halan di Gampong Binje hingga terjadi longsor. Dari sejumlah kecamatan itu, jumlah pengungsi sementara di Aceh Utara mencapai 1.030 kk atau 3.858 jiwa. (arm/min)