RAKYAT ACEH | KUTACANE – Banjir bandang kembali menerjang Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Selasa (1/11) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara Nazmi Desky mengatakan, air bah datang tiba – tiba menelan dua korban jiwa, Samine (55) dan anaknya Siah Indah (15). Keduanya tercatat sebagai warga Rambung Jaya, Kecamatan Darul Hasanah.
“Korban sebelumnya dinyatakan dibawa air. Tadi pagi jenazah keduanya ditemukan telah meninggal dunia dengan kondisi tertimbun material banjir,” kata Nazmi Desky, Rabu (2/11).
Dikatakan banjir bandang secara tiba- tiba pada tengah malam itu, menerjang tiga desa yaitu Desa Lawe Pinis, Rambung Teldak dan Rambung Jaya, Kecamatan Darul Hasanah.
Musibah berdampak kepada 450 Jiwa, atau terhadap 170 Kepala Keluarga. Data sementara bencana alam ini juga merusak sembilan unit rumah warga kualifikasi rusak berat dan 80 lainnya rusak ringan.
“Para korban banjir dan kerugian material sedang dilakukan pendataan. Banjir juga memutuskan akses jalan antar desa,” katanya lagi.
Air juga merusak sejumlah jembatan, seperti jembatan Lawe Pinis rusak parah, jembatan Lawe Sawi Mude. Oprit Jembatan Lawe Mamas rusak.
Dinas Sosial Dirikan Dapur Umum
Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagiawati turun ke lapangan meninjau banjir di Kecamatan Darul Hasanah, juga telah mendirikan dapur umum, di lokasi banjir.
“Dinas Sosial juga sudah menyiapkan mobil dapur umum untuk korban terdampak selama 14 Hari. Kita juga juga telah berkoordinasi dengan balai Bahagia Medan dan Kementrian Sosial Indonesia terkait musibah” katanya.
Pj Bupati Turun ke Lokasi
Penjabat (Pj) bupati Aceh Tenggara Syakir, didampingi Sekda MHD Ridwan, turun dan meninjau langsung lokasi bencana alam banjir bandang terjadi di Desa Lawe Pinis dan Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasah, Aceh Tenggara, Rabu (2/11).
“Selain korban jiwa banjir membuat sejumlah fasilitas umum rusak seperti badan jalan dan jembatan penghubung antar kecamatan dan desa putus total,” kata Nazmi Desky kepala pelaksana BPBD Aceh Tenggara mengatakan
Data sementara BPBD Aceh Tenggara menjelaskan, bencana alam di dua desa ini ini berdampak terhadap 300 jiwa di dua desa tersebut. Bahkan sembilan unit rumah warga rusak berat dan 80 lainnya rusak ringan, dengan total kerugian mencapai milyaran rupiah.
Selain merendam pemukiman warga, banjir disebabkan tingginya Intensitas Hujan, di wilayah ini juga merusak fasilitas umum. Bahkan Korban terdampak banjir mencapai 95 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa mencapai 402 orang. Dan tersebar di enam Kecamatan atau sebanyak 19 desa. (val/min)