Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METROPOLIS · 12 Nov 2022 14:37 WIB ·

ASN dan Masyarakat Tetap Semangat Ikut Gerakan dan Gebyar Bangga G20


 ASN dan Masyarakat Tetap Semangat Ikut Gerakan dan Gebyar Bangga G20 Perbesar

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH  – Meski hujan deras mengguyur Kota Banda Aceh sejak Subuh, sebanyak 160 peserta terdiri dari ASN, remaja  yang tergabung dalam Forum Generasi Berencana (GenRe), Penyuluh KB dan mitra kerja, tetap semangat ke Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, guna mengikuti Gerakan dan Gebyar Bangga Group of Twenty (G20) yang digelar serentak pada Jumat (11/11/2022) pagi di 34 provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini sendiri guna mendukung penuh kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 , dimana Indonesia menjadi Presiden dan tuan rumah acara yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022 akan datang tersebut.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Dr  Sahidal Kastri MPd, usai mengikuti senam serentak bersama peserta lainnya di Banda Aceh mengatakan, G20 merupakan sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian
besar di dunia.

Lanjut Sahidal, juga berkaitan erat dengan semangat dan gencar pemerintah menurunkan stunting di tanah air dan Aceh khususnya yang berada di peringkat ketiga secara nasional dengan pravelensi stunting sebesar 33, 2 persen.

“Pravelensi stunting kita sebesar 33,2 persen. Angka ini harus kita tekan agar turun 14 persen pada 2024. Bagaimana caranya? Kita harus bersama-sama dan bekerjasama di dalam percepatan penurunan stunting di Aceh. Karena tugas ini bukan hanya BKKBN saja, tetapi menjadi tugas kita bersama,” kata Sahidal.

Menyambut dan sesuai dengan visi misi Indonesia di mana kita berharap Indonesia emas pada tahun 2045, dimana pada tahun tersebut usia Indonesia 100 tahun dan pada 2030 puncak Indonesia diprediksi akan meraih bonus demografi, maka persoalan stunting menjadi prioritas perhatian bersama.

Lanjut Sahidal, apa yang sangat ditakutkan dengan stunting? Bebernya, seorang ahli nutrisi Indonesia mengatakan, bahwa setiap bayi akan melewati proses tumbuh kembang. Pada anak dengan berat badan kurang dari 10 kg, sebanyak 50 hingga 60 persen energi, yang didapat dari makanan, digunakan untuk perkembangan otak.

“Bisa kita bayangkan jika anak-anak Aceh stunting, bukan saja kesehatannya yang terganggu tetapi juga perkembangan otaknya. Aceh akan kehilangan generasi yang unggul dan anak-anak stunting ini akan menjadi beban bagi keluarganya,” ucap Sahidal.

Kaper menjelaskan, bila asupan nutrisinya kurang, otak dikorbankan lebih dulu. “Menurut para ahli nutrisi, pada anak yang mengalami perlambatan berat badan, IQ-nya bisa menurun hingga tiga poin. Bayangkan betapa banyak penurunan IQ yang terjadi pada anak stunting. Stunting masih menjadi permasalahan besar di Indonesia dan Aceh,” ucapnya lagi.

Sekban, Husni TThamri SE MM yang juga selaku Ketua Tim PPS Perwakilan BKKBN Aceh menambahkan, terkait perkembangan otak, bahwa otak dan sinaps-sinapsnya berkembang pesat pada 1.000 hari pertama kehidupan atau hingga anak berusia 2 tahun.

“Stunting bisa dicegah. Mari kita bangun kepedulian kita, agar kita memiliki generasi unggul atau generasi emas yang terbebas dari stunting,” ujar Husni Thamrin.

Terkait G20,  Ia  berharap, ASN, Forum GenRe, Penyuluh KB dan mitra kerja, bisa  memanfaatkan momentum ini untuk terus gencar mensosialisasikan bahaya stunting, pendewasaan usia perkawinan, pentingnya 1000 HPK dan program Bangga Kencana lainnya di dalam percepatan penurunan stunting di Aceh.

“Jadikan momentum G20 ini sebagai spirit baru, semangat baru untuk pulih bareng dari ekonomi dan Aceh bisa terbebas dari stunting,”  harapnya.

Perwakilan dari Kodam Iskandar Muda, Pabandya Bakti TNI, Mayor Inf Galih Chandra Buana, pada kesempatan yang sama memaparkan kerjasama dan program yang telah dilakukan TNI bersama BKKBN dalam percepatan penurunan stunting di Aceh.

Sebutnya, sejak Kasad dilantik menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, telah ada beberapa program dari angkatan darat, antaranya  membuka lahan kosong dan menanam pangan yang hasil panen akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu termasuk keluarga berisiko stunting.

“Di Meulaboh, diresmikan Wamenpan, pertanian yang nanti hasil panennya akan kita berikan kepada masyarakat  kurang mampu termasuk keluarga berisiko stunting. Selain itu kita, TNI juga memantau dan mengedukasi masyarakat terkait stunting dan upaya pencegahannya,” bebernya.

Pada kegiatan Gerakan dan Gebyar Bangga  G20, Perwakilan BKKBN Aceh mengelar Flash Mob dan senam serentak. Selain itu juga bekerjasama dengan UMKM lokal menjajakan kuliner dalam peningkatan ekonomi keluarga.

Juga melakukan talkshow siaran langsung bersama RRI dengan siaran relay di stasiun Banda Aceh, Sabang, Lhokseumawe, Meulaboh, Singkil dan Aceh Tengah. (rao)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bank Aceh Layani Penukaran Uang Menjelang Idul Fitri 1445 H

28 March 2024 - 21:36 WIB

Berbagi Kebahagiaan Ramadan, PT Solusi Bangun Andalas Santuni Anak Yatim

28 March 2024 - 19:44 WIB

Kapendam IM Silaturrahmi ke Harian Rakyat Aceh dan PWI

28 March 2024 - 17:45 WIB

Pemuda Aceh Reformasi Minta Pj Gubernur Aceh segera Lantik Kepala BPKS Definitif

28 March 2024 - 15:10 WIB

166 Siswa MA Aceh Besar Diterima Kuliah Lewat Jalur Prestasi

28 March 2024 - 13:51 WIB

Tingkatkan Keamanan, Kemenkumham Aceh Rssmikan Blok Hunian Maximum Security di Lapas Banda Aceh

27 March 2024 - 05:03 WIB

Trending di METROPOLIS